Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Antisipasi Masa Puber Anak Kita

11 Agustus 2021   23:47 Diperbarui: 13 Agustus 2021   10:45 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak mulai suka berdandan. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Perubahan terlihat begitu drastis, saat seorang anak memasuki masa pubertas. Banyak orang tua yang merasa stres dengan perilakunya, bahkan tidak sedikit pula orang tua yang justru kewalahan dengan adanya perubahan yang terjadi pada anaknya itu.

Masa puber, memang sangatlah mencemaskan bagi kebanyakan orang karena perilakunya itu yang kadang suka melewati batas-batas sosial, sehingga tidak sedikit orang tua yang justru merasa riskan dengan kelakuan anaknya yang sudah mulai tumbuh dewasa.

Sebaiknya segera antisipasi masa puber anak kita sejak dini. Masa yang rentan ini biasanya terjadi ketika seorang anak menginjak usia SMP dan SMA, yang mana pada masa ini mereka mengalami banyak perubahan dari mulai kejiwaan, pola pikir, hormon, bentuk tubuh, perilaku, suka akan lawan jenis, sisi emosionalnya dan lain sebagainya.

Saat masih kecil ia penurut dan sangat patuh terhadap orang tuanya, bisa jadi pada masa puber justru sebaliknya lebih banyak membangkang!. Dulunya mudah diatur, kini justru malah merasa benar sendiri dan seolah tidak menerima nasehat orang tua.

Tentu, selaku orang tua yang baik semestinya dapat memahami keadaan yang terjadi pada anaknya, saat sedang mengalami pertumbuhan dan perubahan dalam menuju kedewasaannya.

Pada masa puber, mereka seringkali ingin menunjukan eksistensi dirinya, keinginan terbebas dari belenggu siapapun, merasa benar dan mencari jati diri yang sebenarnya.

Jika orang tuanya tidak memahami kondisi perubahan ini, bersikukuh terhadap ego sendiri tanpa adanya rasa pengertian pada anak, bisa menyebabkan buruknya hubungan antara seorang anak dengan orang tuanya.

Antisipasi masa puber anak (Sumber: www.pexels.com)
Antisipasi masa puber anak (Sumber: www.pexels.com)

Bahkan, mungkin saja anaknya itu meninggalkan rumah dan orang tuanya (kabur) karena merasa tidak tahan dengan perilaku orang tua yang sering melarang-larang, banyak menasehatinya, sering memarahi, terkekang dan merasa tertekan berada dirumah. 

Hidup bersama orang tua serasa di penjara!, jika terjadi perihal seperti ini akan gawat sekali dapat menyebabkan kondisi yang tidak stabil pada keluarga itu serta berimbas pada pertumbuhan mental-psikologis yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun