Mohon tunggu...
Antikorupsi Kelompok 5
Antikorupsi Kelompok 5 Mohon Tunggu... Freelancer - Selamat Datang di Website Antikorupsi Kelompok 5 Universitas Paramadina 2020.

Kami adalah kelompok mahasiswa dari universitas paramadina semester genap 2020, artikel yang kami buat ini bertujuan untuk memberikan opini kami terhadap sesuatu dan membagikan suatu artikel yang positive dan bermanfaat. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai Anti Korupsi pada Tokoh Ki Hajar Dewantara

17 Maret 2020   11:45 Diperbarui: 17 Maret 2020   11:52 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NET.Znetz.id
NET.Znetz.id
Didirikannya taman siswa yang bertujuan untuk memberikan pendidikan pada rakyat Indonesia sehingga mampu melahirkan kaum terpelajar yang berguna untuk mewujudkan masyarakat yang tertib dan damai yang dilakukan dengan menciptakan keadilan sosial sebagai wujud berlakunya kedaulatan kemanusiaan yang menghilangkan segala rintangan seperti bentuk penjajahan oleh manusia terhadap sesamanya sehingga tercipta kemerdekaan yang sama rasa dan sama rata. Karena pengabdian dan prestasinya yang besar dalam bidang pendidikan, beliau menjadi menteri pendidikan Indonesia yang pertama pada tahun 1956 di era pemerintahan Soekarno.

3. Sederhana 

Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat sederhana, mengapa demikian meskipun ia terlahir dengan menggunakan gelar kebangsawanan didepan namanya. Ia tidak lagi menggunakan nama nya tersebut dan mengganti nya di usia sekitar 40 tahun menjadi Ki Hajar Dewantara supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.

4. Adil

Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam pandangannya, tujuan pendidikan adalah memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial serta didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.

5. Mandiri


Ki Hadjar dewantara memulai karier perjuangan di lapangan jurnalistik yang dipergunakan sebagai alat memberikan pendidikan politik kepada rakyat melalui tulisan-tulisannya yang berisi cita-cita perjuangnya, di harian Sedyo Utomo di Jakarta sebagai pembantu, harian bahasa Belanda “Middenjava” di Semarang. 

Kemudian pindah ke Bandung menjadi Koresponden “De Expres” pimpinan Dowes dekker. Harian De Expres dan majalah Het Tijdschrif di Bandung pimpinan Dowes dekker menjadi pelopor lahirnya partai politik “Indschepartji” yang merupakan partai politik pertama yang tujuannya adalah Indonesia merdeka yang berdaulat, demokrasi serta kewarganegaraannya yang tidak membedakan asal kebangsaannya, asal mengakui Indonesia sebagai tanah air dan kebangsaannya.

6. Disiplin

Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari politik ke pendidikan dan berwawasan kebangsaan. Tulisannya bertentangan dengan buah. Melalui tulisan-tulisan tentang dia berhasil menempatkan dasar-dasar pendidikan nasional untuk bangsa Indonesia.

7. Bertanggung Jawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun