Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adanya Simbol Binatang Shio dalam Imlek

31 Januari 2017   13:34 Diperbarui: 31 Januari 2017   13:53 5210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Imlek di Vihara Hsi Lai Los Angeles 2017. (dokumentasi pribadi)

Lap Chun berarti hari pertama musim Semi yang jatuh pada hari ke-4 Imlek. Hari ini merupakan salah satu hari penting dalam perangkaan hari raya, dan pada hari ini juga bergantian simbol binatang Shio dalam zodiak Tionghoa.

Imlek merupakan Tahun Baru Tionghoa yang diturunkan dari kebudayaan masyarakat petani sejak ribuan tahun, jauh sebelum ada kalender Gregorian dari Barat yang menggunakan angka yang pangkalnya diambil dari kelahiran Isa Almasih.

Tionghoa mencatat tahun mereka berdasarkan tanda “cabang bumi” dan “lima unsur” yang merupakan lambang dari musim alamiah dalam setahun, kedua elemen itu digabung dan digilir setiap 12 tahun. Untuk memudahkan pengingatan maka setiap tahun diberi satu tanda “binatang” yang disebutnya Shio, ini artinya “simbol”.

Dari situ, Shio sebagai simbol tahun bisa dikaitkan dengan kelahiran seseorang, dan disebutlah simbol kelahiran “Sheng Shio”. Semua kelahiran dalam tahun yang sama mempunyai simbol binatang yang sama, dan dipercaya yang juga menentukan nasib sehidupnya orang itu.

Diagram 12 Binatang Simbol Shio yang terletak di Klenteng Qingyangkong, Chendu. (gambar dokumentasi pribadi)
Diagram 12 Binatang Simbol Shio yang terletak di Klenteng Qingyangkong, Chendu. (gambar dokumentasi pribadi)
Satu simbol binatang setahun yang bergilir setiap 12 tahun, maka ditetapkan 12 binatang Shio. Pada jaman sekarang, binatang-binatang itu menurut gilirannya adalah: Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.

Naga bukan binatang, itu hanya simbol mitos, mengapa bisa termasuk dalam Shio yang seharusnya khusus binatang hidup, ini juga ada dasarnya.

Dari penyelidikan ilmu shio tersebut, sudah diketemukan catatan yang tertua dijaman Dinasti Qin (221-206 BC), pada waktu itu tidak ada Naga Liong melainkan Serangga yang ada ditempatnya. Sedangkan serangga tersebut adalah semacam serangga pengisap darah. Sampai disekitar jaman Dinasti Han Timur diabad pertama Masehi, baru ada Naga Liong didalam Shio itu. Hal ini menimbulkan pembincangan perihal Naga Liong, apakah itu memang semata-mata binatang mitos yang menyimbolkan kekuasaan mutlak seorang kaisar, ataukah memang ada binatang hidupnya yang sekarang sudah musnah selama 2000 tahun.

Demikianlah Shio diartikan Zodiak Tionghoa sebagai alat peramal nasib seseorang, namun Shio tersebut bukan asal mulanya Tionghoa, walaupun dari Tiongkok yang menyebar kesekitarnya di Asia.

Shio dengan 12 simbol binatang yang hampir serupa bukan hanya saja berada di Tiongkok, seperti yang dengan binatang kepiting, ikan, dan sebagainya bukan saja ada didalam zodiak Barat, juga sangat menyebar di Bumi Islam Timur Tengah seperti Mesir, Afrika Utara dan Persia di Asia Tengah.

Asal mulanya memang dari Iraq, shio sudah ada di Babilon (1894-539 BC) beberapa ribu tahun lalu, dikota purba yang terletak di Mesopotamia diantara 2 bengawan Tigris dan Euphrates yang sekarang Iraq. Melalui perantauan manusia yang menjurus ke Timur Jauh, bersama kebudayaan pengembala dan pertanian mereka sampai di Mongolia, yang kemudian masuk di Tiongkok Semula, ini sebelum terbentuknya Bangsa Tionghoa. Dari sini juga menegaskan asal usul Tionghoa memang dari Asia Tengah.

Kembali pada penanggalan Tionghoa yang berdasarkan gabungan tanda musim yang bergilir, setiap tahunnya dimulai dengan Hari Raya Imlek, dan hari itu merupakan tanggal 1 bulan 1. Hari Imlek yang selalu pada malam bulan baru itu bukan merupakan hari Permulaan Musim Semi yang disebut “Lap Chun”, yang biasanya jatuh pada hari ke-4 setelah Imlek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun