Mohon tunggu...
Anthony Dio Martin
Anthony Dio Martin Mohon Tunggu... Human Resources - WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Anthony Dio Martin, WISE (writer, inspirator, speaker dan entepreneur) dan juga ICF certified executive coach, yang dijuluki "The Best EQ Trainer Indonesia". Beliau penulis 18 buku dan lebih dari 25 CDAudio. Salah satu bukunya menerima penghargaan MURI. Beliau pernah memandu beberapa program motivasi di TV kabel, saat ini punya siaran rutin program radio “Smart Emotion” di SmartFM. Youtube: anthony dio martin official IG: anthonydiomartin Kontak & info: 021-3518505 atau 3862521 atau email: info@hrexcellency.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Buku Wajib Baca Soal Mendidik Anak Remaja: "Ketika Pintar Saja Tidak Cukup"

31 Oktober 2019   22:09 Diperbarui: 31 Oktober 2019   22:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup www.anthonydiomartin.com

Baru diluncurkan sebuah buku "Ketika Pintar Saja Tidak Cukup". Buku ini ditulis ditengah tantangan para orang tua dan guru dalam membesarkan kaum muda milenial.

Albert Einstein mengatakan,"Suatu masalah harus diselesaikan dengan cara pikir yang berbeda". Kondisi jaman sudah beda, situasi jaman sudah lain. Maka, menyelesaikan masalah anak muda juga tidak bisa lagi dengan cara-cara lama. Tak mengherankan, kalau banyak orang tua yang berteriak. Guru-guru yang kebingungan. Pertanyaan, "Apa yang harus dilakukan menyikapi tantangan semacam ini?"

Orang tua mengatakan, "Kenapa yang jaman dulu kita nggak seribet sekarang dalam urusan anak muda?". Sementara, guru pun berkata, "Jadi bingung bagaimana membuat anak-anak sekarang menyukai pelajarannya".

Cara beda. Kondisi berubah. Pendekatan harus lain.

Selama ini, para orang tua dan guru tradional pun banyak yang fokus pada kecerdasan akademik. Bagi mereka, sukses di sekolah artinya sukses di kehidupan. Padahal, nggak ada jaminan! Nyatanya,banyak anak pintar di sekolah yang gagal di tempat kerja. Karirnya bukan yang terbaik. Lantas, apa yang "missing"?

Buku "Ketika Pintar Saja Tidak Cukup" mencoba menambahkah bagian yang "hilang" tersebut. Ada banyak kepingan yang perlu ditambahkan buat masa depan anak-anak milenial saat ini. Salah satunya, pendidikan karakter mereka. Dan salah satu bagian penting dalam karakter itu adalah unsur Kecerdasan Emosional (EQ).

Cerdas emosi, artinya cerdas kelola diri dan orang lain. Apa artinya pibtar di sekolah kalau nggak mudah menyerah? Apa artinya rapornya bagus tapi nggak punta kepedulian sama orang lain? Apa artinya rankingnya tinggi tapi sama sekali tidak mampu bersosialisasi.

Itulah sebabnya. Salah satu pelajaran penting yang diajarkan dalam buku ini adalah mengajarkan konsep RULER. Apa itu? Itulah teknik sederhana untuk melatih kecerdasan emosional (EQ) anak muda. RULER singkatan dari R (Recognizing the pattern of self and others), U (Understanding the consequence), L (Labelling the emotion of self and others), E (Expressing the emotion appropriately), R (Regulating the emotion for constructive result).

Kalau dijabarkan, selain pintar di sekolah maka anak muda yang sehat karakternya juga bisa terapkan prinsip RULER tersebut. Apakah itu? Pertama, ia mampu "membaca" apa pola-pola kebiasaan dirinya juga orang lain. Dengan begitu ia mampu mengatur dirinya, dan mengantisipasi orang lain. Dua, ia mengerti dan pertimbangkan konsekuensi dari tindakannya. Kalau dia omong begini, atau ambil sikap tertentu, apa dampaknya. Ketiga, ia bisa melabel, menamai ataupun menyadari apa emosi yang dirasakan dirinya dan ditunjukkan orang lain. Keempat, dia mampu ekspresikan emosinya secara tepat. Kadang kita lihat anak muda yang jengkel lalu bersikap seenaknya. Lalu, terakhir kelima, bisa mengarahkan emosinya justru menjadi energi yang konstruktif. Pentingkah hal itu? Penting banget!

Masalahnya ini,belakangan ini kita srtingkali lihat video yang viral. Ada anak muda yang gampang marah-marah. Ada yang demi mendapatkan "like" yang banyak, nggak pertimbangkan risiko tindakannya. Atau anak remaja yang tidak peduli dampak sikapnya terhadap orang lain. Dan, tampaknya ke depannya kita akan melihat lebih banyak video2 semacam ini, terjadi! Dan kalau kita ingin hal itu bukan terjadi dengan anak dan siswa kita, maka saatnya para orang tua dan para pendidik menjadi sadar dan mulai mengajarkan pada anak-anak mereka. Saatnya kita menyadari bahwa "PINTAR SAJA NGGAK CUKUP".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun