Mohon tunggu...
Andi Sunarto
Andi Sunarto Mohon Tunggu... Administrasi - Luruskan niat dan Positive Thinking

Penulis lepas, konsultan ide dan buzzer yang suka pakai zaket terbalik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

10 Menit Pertama Film Negeri 5 Menara

14 April 2012   16:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:36 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil.Dan saya tidak pernah bersungguh-sungguh untuk membaca novel negeri 5 menara sehingga saya mewajibkan diri menonton filmnya. Berminggu-minggu setiap ke toko buku, novel tersebut terdisplay di rak buku best seller.Buat saya, stempel best seller pada cover novelnya sudah jaminan bahwacerita novel tersebut pasti menarik.

Alif bersama5 teman sekamarnya sangat terkesan oleh pelajaran pertama di Pesantren Madani.Seorang ustadz memperagakan memotong kayu menggunakan pedang tumpul yang berkarat . Ustadz Salman yang di perankan Donny Alamsyah seperti benar-benar mengeluarkan seluruh tenaganya untuk memotong kayu tersebut. Sutra dara berhasil membuat adegan seolah-olah berada didepan saya yang duduk di kursi bioskop. Setelah berhasil memotong kayu Ustadz Salman langsung berteriak “Man Jadda Wajada” berulang-ulang dan diikuti seluruh murid-muridnya.Disinilah gebrakan film Negeri 5 Menara dimula, adegan ini benar-benar memancing emosi saya. dan saya langsung yakin bahwa ini film bagus.

Yang menarik dari film ini adalah suguhan kisah persahabatan Alif n the genk ketika berada di Pesantren Madani. Alif sebagai tokoh utama berdialog dengan logat Padang, Baso berlogat Sulawesi, Atang berlogat Sunda, Said berlogat Jawa, Raja berloga Medan dan Dulmajid berlogat Madura. Menjadikan karakter mereka semakin kuat. Mereka adalah teman sekamar dan teman sekelas, karena sama-sama sering menghabiskan waktu di bawah menara baik sekedar berteduh ataupun belajar. Mereka menamakan genknya sahibul menara. Satu lagi alasan mereka menamakan sahibul menara, yaitu mereka memiliki impiaan untuk bisa keluar negeri di mana negera-negara tujuan mereka semuanya memiliki menara. Dan dibawah menara itulah mereka bersepakat untuk mewujudkan mimpinya itu.

Penulis skenario film ini berhasilmenghadirkan kelucuan-kelucuan khas pesantren yang sangat menghibur.Penonton akan terbahak-bahak saat menyaksikan Baso telat ke masjid karena kehabisan sarung, Baso menggunakan selimbut sebagai sarungnya dan berlari terbirit-birit menuju masjid, sambil berusaha menghindari berpapasan dengan senior bagian keamanan, agar tidak dihukum karena telat. Gedung bioskop menjadi riuh oleh tawa penonton ketika Alif selalu gagal saat berusaha mendapat kesempatan untuk berfoto dengan Sarah keponakan dari Kiai Amin Rais yang sedang berkunjung ke rumah Kiai Amin Rais. Alif telah gagal menjalankan tantangan dari teman-temannya untuk bisa foto dengan Sarah. Itu artinya dia harus mencuci pakaian teman-temannya.

Sebenarnya di sepuluh menit pertama saya sudahmeremehkan film ini. Pertama, Alif muncul dengan rambut agak gondrong. Perasaan saya, sekolah madrasah itu tidak membolehkan murid laki-lakinya berambut gondrong. Kedua, Randai teman madrasah Alif di Padang, yang diperankan Sakurta Ginting wajahnya tidak mewakili raut orang Padang, image Betawi sudah terlanjur melekat pada Sakurta Ginting. Tapi itu tadi, kelucuan-kelucuan yang mengadung nilai-nilaikesetiakawanan khas pesantren. Di mana kelucuan-kelucuan itu berhasil dikemas oleh bagian dari proses perjuangan sahibul menara dalam mengejawantahkan ungkapan man jadda wajada. Jadi kelucuan itu bukan hanya sebagai tempelan dan romantisme kehidupan pesantren saja.

Walaupun dalam Film ini belum sepenuhnya menggambarkan man jadda wa jada dari sahibul menara dalam mewujudkan impian mereka. Paling tidak ini film ini sangat mengisnpirasi generasi-generasi muda tidak takut untuk bermimpi dan sepenuh hati menjalankan pilihan mimpinya itu. Jadi film ini wajib ditonton terutama oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama para pelajar yang galau dalam menjalani aktifitas sekolahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun