Mohon tunggu...
Mohamad Ansori
Mohamad Ansori Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Salah satu cara mendekat pada Allah Swt adalah mentaati perintahNya tanpa bertanya mengapa harus melakukannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tujuh Belasan di Rumah Saja

15 Agustus 2021   10:52 Diperbarui: 15 Agustus 2021   12:28 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, tujuan didirikannya negara ini adalah "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial". 

Tujuan mulia yang telah ditetapkan oleh para founding fathers itu belum tercapai secara optimal sampai saat ini. Oleh karena itu, perjuangan dalam rangka mencapai tujuan akhir itu menjadi tanggung jawab generasi berikutnya. Tugas para pahlawan kemerdekaan telah selesai padaa saat kemerdekaan negeri ini telah diraih. Saatnya generasi penerus melanjutkan estafet perjuangan untuk mencapai tujuan didirikannya negeri tercinta ini.

Substansi peringatai HUT RI yang paling akhir adalah bersyukur. Dalam hal ini, para pendahulu telah menyatakan dengan tegas di dalam pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan ini adalah "atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa". Pernyataan ini menunjukkan bahwa kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia bukan hanya usaha dan perjuangan dan usaha para pahlawan saja, tetapi merupakan karunia dari Allah Swt. Oleh karena itu, suatu keniscayaan jika kita sebagai bangsa mengutamakan rasa syukur disetiap memperingati HUT RI.

Alternatif Memperingati HUT RI di Masa Pandemi

Upaya yang paling utama dalam memerangi Pandemi Covid 19 adalah mencegah terjadinya kerumunan. Kerumunan adalah medan terbaik bagi virus corona untuk menyebar dari satu manusia kemanusia lain. Apalagi, jika prokes tidak diterapkan secara ketat. Tentu akan sangat membahayakan bagi semuanya. 

Satu orang terpapar bisa saja tidak merasakan efek paparan virus (OTG) tetapi, jika menghampiri orang lain dengan kondisi fisik yang tidak sama, tentu akan sangat berbahaya.

Oleh karena itu, alternatif memperingati HUT RI ke 76 ini dapat dilakukan dengan tetap mencegah terjadinya kerumunan atau pengumpulan masa. Bisa saja kita mengadakan do'a bersama secara virtual atau mengadakan berbagai perlombaan secara virtual, meskipun tetap dalam nuansa Agustus-an. 

Perlombaan menyanyi lagu-lagu nasional secara online, baca puisi, menulis, menggambar, dan sebagainya, semuanya dapat dilakukan secara virtual. Dialog-dialog antar anggota masyarakat, baik yang bersifat serius maupun berhias canda, dapat juga dilakukan. Intinya tetap saja, mengingat, menghormati, dan menghargai perjuangan para pendahulu bangsa.

Dala bentuk fisik, kegiatan-kegiatan seperti "bersih-bersih" rumah, atau mungkin menghias rumah dengan accessories bernuansa merah putih, juga bisa menjadi alternatif. Anggota masyarakat di kampung atau lingkungan tetap saja berada di rumah, saling menyapa dari jauh, sambil menunjukkan hasil karya "menghias rumah" kepada para tetangga. Aparatur lingkungan bisa menjadi dewan juri yang menilainya.

Pemerintah desa juga dapa menginisiasi perlombaan berbasis keluarga atau PKK. Misalnya, ibu-ibu PKK dipersilakan membuat makanan tradisional di rumah masing-masing dan mengirimkan hasil karyanya ke balai desa. Dewan juri akan menilai hasil karya masakan ibu-ibu PKK itu, untuk kemudian memberikan penghargaan bagi pemenangnya. Dan...., mungkin masih banyak lagi yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun