Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Sundar Pichai Ungkap Strategi dan Masa Depan Google di Era AI

9 Mei 2024   08:57 Diperbarui: 9 Mei 2024   09:08 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pexels.com by Bastian Riccardi 

Di pusat inovasi global, Google telah memegang peranan penting dalam meredefinisi interaksi manusia dengan teknologi. Sejak dua dekade lalu, Google tidak hanya menjadi gerbang utama kita mengakses internet, tetapi juga mempengaruhi cara kita bekerja, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Sundar Pichai, yang saat ini menjabat sebagai CEO Google dan perusahaan induknya, Alphabet, telah memainkan peran kunci dalam membawa perusahaan ini melalui era transformatif dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam setiap aspek bisnisnya.

"Di tengah perubahan yang tidak terduga, kami bertahan karena fokus pada inovasi berkelanjutan." - Sundar Pichai

Sundar Pichai, CEO Google (Sumber: foxbusiness.com) 
Sundar Pichai, CEO Google (Sumber: foxbusiness.com) 

Dengan latar belakang sebagai pemimpin produk yang berbakat dan seorang peacemaker, Pichai telah menavigasi Google melalui tantangan teknologi yang terus berkembang, termasuk persaingan dengan Microsoft dan munculnya OpenAI yang revolusioner. Di bawah kepemimpinannya, Google tidak hanya fokus pada peningkatan algoritma pencarian tetapi juga pada ekspansi yang signifikan dalam layanan berbasis cloud dan media digital seperti YouTube.

Perubahan strategis yang dilakukan oleh Pichai tidak terlepas dari peran AI, yang kini semakin terintegrasi dalam produk dan layanan Google. Contohnya, Google Lens, yang merupakan alat bantu visual yang membantu pengguna mendapatkan informasi lebih dalam tentang apa yang mereka lihat. Ini adalah bukti dari komitmen Google untuk membuat AI tidak hanya sebagai alat yang canggih, tetapi juga praktis dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

"AI bukan sekadar alat, tetapi merupakan jantung dari setiap inovasi yang kami lakukan di Google." - Sundar Pichai

Google, yang selama ini dikenal dengan pertanyaan wawancara kerja yang unik dan terkadang absurd, kini di bawah Pichai, memandang AI sebagai bagian mendasar dari masa depannya. Menyadari bahwa AI bukan hanya tren sementara tetapi merupakan evolusi permanen dari teknologi informasi, Pichai telah menempatkan Google pada jalur untuk menjadi pemimpin dalam inovasi AI yang bertanggung jawab dan inklusif. Ini terlihat dari upaya Google untuk memperbaiki kesalahan generatif dari AI yang telah menyebabkan kontroversi, memperkuat fokus pada AI yang etis dan akurat.

Namun, tantangan tidak berhenti di sana. AI telah memulai era konten sintetis yang menimbulkan pertanyaan baru tentang keaslian dan kepercayaan dalam informasi online. Dalam menghadapi tantangan ini, Google telah berusaha keras untuk mempertahankan integritas dan keandalan layanan pencariannya, menyeimbangkan antara menyediakan jawaban cepat dan memandu pengguna untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut melalui sumber yang beragam.

"Kami menghadapi era baru dimana integritas dan kepercayaan menjadi lebih penting dari sebelumnya." - Sundar Pichai

Di tengah persaingan yang semakin ketat, pertanyaan tentang bagaimana Google akan terus mempertahankan dominasinya menjadi relevan. Meskipun menghadapi kritik dan tantangan dari berbagai pihak, strategi Pichai tampaknya tetap fokus pada visi jangka panjang. Baginya, memimpin Google tidak hanya tentang menanggapi perubahan tren teknologi, tetapi juga tentang mempersiapkan perusahaan untuk berkontribusi dalam inovasi global yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun