Mohon tunggu...
Anisah NS
Anisah NS Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Of A Dreams

3 Agustus 2018   00:18 Diperbarui: 3 Agustus 2018   00:53 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mimpi. Ya mimpi, setiap orang pastilah memiliki mimpi dalam hidup ini. Mimpi ini bukanlah sekedar mimpi yang biasa disebut bunga tidur yang kadang indah dan kadang buruk. Mimpi yang dimaksud disini adalah suatu harapan positif dan luar biasa yang ingin dicapai oleh seseorang dengan sepenuh hati dan disertai perjuangan agar suatu saat nanti akan menjadi nyata.

Setiap orang memiliki mimpi yang berbeda-beda. Biasanya tergantung dari kondisi yang mereka alami. Semua orang berhak memiliki mimpi tanpa terkecuali dan tanpa ada campur tangan dari pihak manapun. Oh ya, satu lagi bahwa mimpi itu gratis, hehehe.

Begitupun dengan saya, bagi saya mimpi dapat memberi saya energi yang cukup berpengaruh dalam hidup saya. Mengapa? Karena dengan bermimpilah saya memiliki kekuatan, dorongan serta tujuan dan suatu target yang ingin saya capai dan mewujudkannya.

Begitu banyak mimpi yang ingin saya wujudkan dari hal yang paling kecil hingga yang paling besar. Mimpi mampu menuntun langkah kaki saya dalam kehidupan nyata untuk menuju jalan yang ingin saya tuju. Dengan kata lain dengan adanya mimpi ini saya memiliki arah.

Salah satu mimpi saya adalah ingin melakukan sesuatu yang benar-benar saya sukai dan hal itu membuat saya nyaman dan dapat membanggakan diri saya sendiri serta orang-orang yang saya cintai. Memang ada mimpi seperti itu? Kenapa tidak, seperti yang saya sebutkan tadi semua orang memiliki mimpinya sendiri-sendiri, tidak ada batas dan kriteria khususnya.

Namun terkadang masih banyak orang yang menyepelekan mimpi. Pasti kalian pernah dengar kan orang yang berkata, " ah, jadi orang jangan banyak mimpi deh!", "Eh lo! Kalau mimpi jangan tinggi-tinggi woi, nanti jatuh,sakit baru tahu rasa lo!", "Ah, gue mau hidup apa adanya ajalah, nggak mau banyak mimpi entar nyesek kalau nggak bisa wujudinnya", "Ah, capek ah mimpi hidup gue gini-gini aja!", dan masih banyak lagi kata-kata maupun celotehan-celotehan yang membuat seseorang takut dan menganggap rendah mimpi.

Mungkin sebagian orang menganggap mimpi adalah sesuatu yang sia-sia. Ya memang benar mimpi itu bisa jadi sia-sia, kenapa? Karena mimpi hanya dijadikan suatu harapan saja tanpa ada aksi untuk mewujudkannya. 

Jika ingin membuat mimpi itu menjadi berharga dan tidak berakhir sia-sia, maka berusahalah untuk mewujudkannya agar mimpi itu tidak hanya sekedar mimpi. Namun jadikan mimpi sebagai acuan untuk berjalan maupun berlari untuk meggapai apa yang kamu inginkan, yang mana mimpi itu akan membiraknmu arah sehingga kamu tidak tersesat dan kebingungan untuk sampai ketujuanmu.

Begitulah mimpi, mungkin itu suatu kata sederhana yang memiliki makna sederhana pula atau bahkan dianggap sesuatu yang tidak berarti. Tapi bagi saya mimpi adalah suatu energi positif yang mampu menggerakkan diri saya untuk mewujudkan mimpi itu menjadi nyata.

Untuk itu, jangan takut untuk bermimpi. Bermimpilah setinggi-tingginya bahkan jika perlu menembus langit ketujuh(eeaa, lebay banget ya, hehehe). Jangan perdulikan apa kata orang, jangan takut jatuh, karena jika memang harus jatuh kita hanya akan jatuh diantara bintang-bintang, yang intinya semua hal yang kita lakukan dengan usaha keras dan sungguh-sungguh tidak akan berakhir sia-sia. Ingat, meski kita tidak memperoleh apa yang kita impikan di duania ini, percayalah bahwa ALLAH akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik lagi dari apa yang kita pikirkan.

Sekali lagi, mimpi tidak hanya ada saat kita tidur, tapi mimpi bisa datang dalam keadaan apapun dalam hidup ini. Bermimpilah selagi masih bisa bermimpi, tapi jangan hanya berdiam diri untuk menunggu mimipi itu menjadi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun