Mohon tunggu...
Yuliska Labawo
Yuliska Labawo Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri Sipil

Bekerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai. Menyelesaikan S2 Pariwisata di Udayana Bali. Dan pernah mengikuti Join Curiculum di German

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kegagalan Desa Menjadi Desa Wisata

8 Desember 2023   14:35 Diperbarui: 8 Desember 2023   14:49 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegagalan Desa Wisata: Sebuah Tinjauan Ilmiah by Yuliska Labawo.,S.S.,M.Par

Kita sering mendengar keberhasilan  Desa Wisata, meskipun pada kenyataannya secara ceremonial dan program dari Pemerintah masuk dalam kategori berhasil tetapi  yang terjadi hanya nampak di permukaan saja. Desa wisata, sebagai upaya untuk menggali potensi ekonomi dan memperkenalkan keberagaman budaya lokal, telah menjadi fokus pengembangan di berbagai negara. Meskipun banyak desa wisata yang sukses, beberapa mengalami kegagalan yang mencolok. Artikel ini akan mengeksplorasi faktor-faktor ilmiah yang mendasari kegagalan desa wisata dan implikasinya terhadap pembangunan lokal.
1. Kurangnya Perencanaan Strategis:
Kegagalan desa wisata seringkali terkait dengan kurangnya perencanaan strategis yang holistik. Desa wisata yang tidak memiliki visi jangka panjang dan perencanaan yang matang cenderung kesulitan menghadapi perubahan pasar, kebutuhan pengunjung, dan tantangan lingkungan.

2. Ketidakseimbangan Pengembangan:
Desa wisata yang terlalu fokus pada pengembangan infrastruktur pariwisata tanpa memperhitungkan keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan komunitas setempat dapat mengalami kegagalan. Ketidakseimbangan ini dapat merugikan ekosistem lokal dan merusak keseimbangan sosial-ekonomi.

3. Kurangnya Keterlibatan Komunitas:
Partisipasi dan dukungan komunitas setempat merupakan elemen kunci keberhasilan desa wisata. Kegagalan untuk mengintegrasikan penduduk lokal dalam pengambilan keputusan, manajemen, dan manfaat ekonomi dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan resistensi terhadap proyek pariwisata.

4. Tidak Memahami Pasar dan Trend Pariwisata:
Ketidakmampuan desa wisata untuk memahami pasar dan tren pariwisata dapat menyebabkan penawaran yang tidak sesuai dengan harapan pengunjung. Faktor ini bisa mencakup ketidakmampuan untuk menangkap tren pasar baru, perubahan preferensi konsumen, atau penawaran yang kalah bersaing dengan destinasi lain.

5. Kurangnya Pemasaran dan Promosi:
Pemasaran yang tidak efektif dapat menjadi hambatan serius. Desa wisata yang gagal memanfaatkan strategi pemasaran yang baik mungkin tidak mampu menarik perhatian dan kunjungan wisatawan. Pemasaran yang buruk juga dapat memberikan citra negatif terhadap desa tersebut.

Kegagalan desa wisata bukanlah hasil dari satu faktor tunggal, melainkan gabungan berbagai elemen yang kompleks. Untuk meningkatkan keberhasilan desa wisata, perlu ada pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, termasuk perencanaan strategis, partisipasi komunitas, pemahaman pasar, dan pemasaran yang efektif. Studi lebih lanjut dan evaluasi mendalam terhadap kegagalan desa wisata dapat memberikan wawasan berharga bagi pengembangan masa depan dalam konteks pariwisata berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun