Pers Sebagai Media Massa Komunikasi
Pers dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa belanda yang sama dengan bahasa inggris yaitu "press" yang mempunyai arti menekan atau mengepres. Pengertian press atau pers mengacu sebagai pengertian komunikasi yang dilakukan dengan barang cetakan, namun seiring berjalanya waktu pers kemudian digunakan pada semua aktivitas jurnalistik yang berkaitan dengan berita media cetak maupun elektronik.
Selain itu pengertian pers juga terbagi menjadi 2 yaitu dalam arti sempit dan jugak arti luas. Dalam arti luas pers merupakan media elektronik, media tercetak, ataupun media online yang menyampaikan laporan dalam bentuk pendapat, usulan, gambar dan fakta kepada masyarakat luas secara reguler. Laporan yang dimaksud tersebut merupakan laporan yang diberikan setelah melalui proses pengumpulan bahan sampai dengan penyiarannya.
Pengertian pers sebagaimana disebut dalam Black's Law Dictionary adalah "The Aggregate of Publications issuing from the press, or the giving publicity to one's sentiments and opinion trough the medium of printing; as in the phrase "liberty of the press" freedom of the press is guaranted by the first amandement". 3 Keberadaan pers dalam istilah ini secara umum yaitu agar menjadi media penekan atau penghimpit dalam masyarakat dalam fungsinya sebagai kontrol sosial.
Pers jugak memiliki beberapa fungsi salah satunya sebagai media informasi. Media informasi yang di beri haruslah benar-benar tau sumbernya dari mana. Maka dari itu kita membutuhkan yang namanya komunikasi dalam pers ini. Komunikasi dlama pers ini sangatlah penting dlam hal mencerdaskan kehidupan berbangsa. Sebab jika suatu komunikasi berjalan dengan baik dan lancar pasti akan memudahkan kita dalam melakukan sesuatu , begitu pun dengan pers jika kita menggunakan pers atau media massa dengan baik dan benar maka sangatlah mudah bagi kita dalam membantu dan mencerdaskan anak-anak muda. Seperti halnya yang kita ketahui banyak sekali anak-anak muda yang salah dalam menggunakan pers atau media massa , maka dari itu kita harus bersatu dalam membangkitkan semangat generasi yang akan mendatang.
Salah satu contoh dari komunikasi dan pers yaitu wartawan, bagaimana tangapan kita sebagai pembaca ketika membaca suatu berita yang belum tau kebenarannya dari mana, apakah kita akan percaya begitu saja? Tentu tidak. Maka dari itu, dalam hal ini yang perlu kita perhatikan adalah penyampaian dalam membuat suatu berita haruslah sesuai dengan fakta sesuai dengan apa yang terjadi.
Kita sebagai pembaca yang baik seharusnya bijak dalam mencari informasi dan sebagai wartawan jugak harus pandai dalam mencari kebenaran suatu berita. Dari komunikasi ini lah yang bisa membuat kita jauh dari berita-berita hoax.
