Anak-anak dengan Savant Syndrome itu tak jauh berbeda dengan anak autis pada umumnya, yaitu walau kemampuan intelektualnya jauh di bawah rata-rata anak pada umumnya, namun biasanya masing-masing dari mereka memiliki keunggulan di satu bidang.
Sayangnya, kesalah-kaprahan tentang penyebutan idiot terhadap anak-anak sindrom tertentu itu sudah berlangsung sangat lama, dimana anak-anak dengan kondisi Down Syndrome-lah yang biasa diserahi tanggungan untuk memikul julukan tersebut, namun ternyata salah sasaran.
Hal tersebut pula yang akan menjadikannya sulit untuk memindahkan image idiot dari anak-anak Down Syndrom pada anak-anak Savant Syndrome. Kerabat atau keluarga anak-anak Savant Syndrome pun belum tentu bersedia menerima julukan idiot pada anak mereka.
Sungguh beruntung dunia medis kini sudah tidak menggunakan penyebutan 'idiot' lagi terhadap sebagian dari anak istimewa tersebut, karena julukan itu hanya dapat menimbulkan kesan negatif.
Arti dari kata idiot itu sendiri sudah pasti bodoh atau dungu. Belum lagi image yang ada dalam masyarakat menyatakan bahwa idiot adalah bodoh yang tiada tandingannya (yang paling bodoh).
Para psikolog juga sepakat dalam menyebutkan bahwa tak ada anak-anak yang bodoh sejak lahir, adanya hanyalah mereka yang terlahir istimewa, berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Sehingga bukankah memang ada baiknya meniadakan sama sekali julukan idiot pada anak-anak tertentu?
Karena sebenarnya anak-anak istimewa itu dibedakan berdasarkan sindromnya masing-masing saja, bukan dari segi kecerdasan atau kebodohannya.
Mereka hanyalah terlahir berbeda, bukan bodoh.