Oleh karena itu, sekiranya informasi di bawah ini dapat membantu pasangan suami istri yang ingin memiliki anak dan sekaligus ingin menentukan jenis kelamin anak secara mandiri di rumah.
1. Makanan yang dikonsumsi
Pasangan suami istri yang mengidamkan bayi lelaki di dalam rumah tangganya, sebaiknya lebih banyak mengonsumsi daging dan makan-makanan yang gurih (asin), karena untuk memiliki bayi lelaki membutuhkan miss V yang bersifat basa. Daging dan garam dapat menyebabkan vagina bersifat basa.
Lain halnya dengan pendamba bayi lelaki, makan buah dan sayur yang lebih mendominasi dapat dilakukan seorang ibu, jika ia dan sang suami ingin memiliki bayi perempuan, karena banyak makan buah dan sayur menyebabkan miss V bersifat asam sehingga peluang untuk mendapatkan bayi perempuan lebih besar.
Selain itu, buah-buahan yang mengandung vitamin C yang tinggi juga dapat mempercepat kehamilan seseorang karena mengandung antioksidan tinggi yang dapat mendetoks tubuh dari zat-zat berbahaya. Bagus jika dikonsumsi istri maupun suami dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan.
Lalu bagaimana jika ingin memiliki bayi kembar?
Konon katanya, makan umbi-umbian, khususnya ubi jalar, selain dapat mempercepat kehamilan, juga dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan bayi kembar.
Negara Afrika yang notabene makanan utamanya adalah ubi jalar, merupakan pemilik kembar terbanyak di dunia. Kehamilan kembar tersebut banyak terjadi di Nigeria.
2. Waktu berhubunganÂ
Tidak bisa dipungkiri jika berbicara mengenai kehamilan, maka dikaitkan dengan kegiatan seksual yang biasa dilakukan oleh pasangan suami istri. Karena tidak akan ada pembuahan jika pasangan suami istri tak melakukan hubungan badan.
Bibit sel sperma anak lelaki yang berlari dengan sangat cepat, ternyata juga cepat lelah, sehingga berhubunganlah saat terjadinya ovulasi demi mendapatkan calon bayi lelaki.
Ovulasi adalah pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium menuju tuba falopi untuk dibuahi, dan biasanya terjadi sekitar 12-14 hari setelah haid hari pertama.
Sementara untuk pasutri yang mengharapkan bayi perempuan, maka berhubunganlah dua atau tiga hari sebelum terjadinya ovulasi, karena bibit sel sperma untuk anak perempuan berjalan lebih lambat namun lebih tangguh juga untuk bertahan.