Mohon tunggu...
Annisa Sekar Saraswati Dewi
Annisa Sekar Saraswati Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa psikologi universitas muhammadiyah malang

mahasiswa psikologi universitas muhammadiyah malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memendam Emosi Bukanlah Cara Yang Cepat Untuk Menyelesaikan Masalah Namun Malah Menambah Masalah

6 Juni 2021   01:07 Diperbarui: 6 Juni 2021   02:22 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Emosi adalah suatu reaksi yang  berasal dari tubuh manusia dalam bentuk respon positif ataupun negatif  yang disebababkan oleh rangsangan dari dalam diri sendiri maupun dari luar Emosi merupakan bentuk dari ekspresi ataupun persepsi  yang di akumulasikan kedalam suatu tindakan terhadap suatu tindakan / kondisi yang nyata .Emosi merupakan hal yang wajar bagi manusia dan semua manusia dalam jiwabnya pasti meiliki  emosi.

Secara umum emosi  terbagi menjadi dua yaitu emosi yang positif, dan emosi negatif. Emosi positif  adalah respon yang diberikan  akibat adanya stimulus atau rangsangan dalam  hal yang positif, misalnya memperoleh hasil sesuai target yang diinginkan ketika ujian dan hal ini memicu emosi senang  . sedangkan emosi negatif adalah emosi yang ada kerena stimulus atau rangsangan yang di dapat dari luar maupun dalam tubuh bersifat negatif seperti benci , marah ,kesal . misalnya ketika  mendapat fitnah dari orang terdekat  padahal kita merasa tidak melakukan hal yang seperti di tuduhkan , maka hal ini memicu  emosi marah. Dalam Jurnal Bisnis dan Manajemen (Journal of Business and Management), 16(2), 49-66.

Terjadinya emosi secra biologis dapat di jelaskan dengan teori yang dikemukakan oleh tokoh yang bernama J.W Papez ia mengemukakan jika bahwa otak adalah pengendali pikiran,perasaan dan perilaku manusia ,pada otak terdapat sistim limbic yang di dalamnya terdapat proses bagimana rasa takut itu terjadi , kemudian salah satu kluster bangunannya bernama amigdala yang bertugas untuk memproses terjadinya marah dipicu oleh kemarahan dan motivasi orang untuk bertindak. Peran dari amigdala itu sendiri adalah menyiapkan diri kita untuk menghadapi etiap ancaman bahaya dan mendorong kita untuk memberikan respon " lari atau lawan "

 Ketika emosi negatif  mulai menguasai/ mendominasi dan kita tidak dapat mengelola iu dengan baik maka  kemudian  memilih untuk mememndamnya dan berfikir masalah akan selesai  dengan cepat namun sebenarnya sebaliknya yang akan terjadi adalah hal terebut dapat semakin membuat kesehatan emosi kita terganggu .

Dilansir dari halodoc.com  jika memendam emosi merupakan suatu pilihan yang tidak baik,bukan langkah yang tepat untuk cepat menyelesaikan masalah,  justru bunkanya membuat emosi itu hilang malah sebaliknya yakni semakin membuat emosi itu terkubur dalam tubuh kita .dan akan membuat kita merasa semakin terbebani 

Berikut ini adalah dampak  bahaya  dari memendam emosi yang perlu diwaspadai:

1. Menurunkan  sistem kekebalan tubuh

Penyebab menurunya kekebalan tubuh ternyata juga bisa disebabkan karena kita kurang menjaga kesehatan emosi dalam jiwa  terus menerus memendam emosi akan berdampak kepada kesehatan  tubuh dengan cara , terus meneerus memndam emosi negatif maka akan menimbulkan rasa cemas yang berlebihan , rasa cemas ini akan mempengaruhi respon imun yang ada dalam tubuh kita , jika emosi  yang kita pendam itu negatif maka tubuh kita juga akan menerima efek yang negatif seperti menurunya kekebaLan tubuh.

.2.   Memicu timbulnya  kecemasan berlebih

Pemicu kecemasan berlebihan juga bisa disebabkan karena terlalu  menumpuk emosi .Gangguan cemas berkepanjangan mengakibatkan otak memproduksi hormon stres secara berkala. Hal ini akan berdampak pada kesehatan fisik seperti  mual ,sakit kepala, muntah , hingga kesulitan untuk bernafas

3. Depresi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun