Tahun 2012 seolah menjadi tahun penuh cobaan bagi Partai Demokrat. Berbagai macam kasus seolah menjadi penghias kegiatan bagi partai berlambang mercy tersebut. Para kader seakan berlomba mengisi setiap pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik, mereka bergantian mengisi setiap pemberitaan negatif di kolom-kolom pemberitaan negeri ini.
Yang paling banyak menyita perhatian publik adalah mengenai kasus hambalang yang menyeret petinggi partai tersebut. Berawal dari “kicauan” mantan bendahara umum Partai Demokrat yang menyertakan para petinggi demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang namanya dibawa bawa oleh Muhammad Nazaruddin membantah dengan keras setiap tuduhan yang ditujukan terhadapnya. Bahkan Anas bersumpah dengan mengatakan bahwa ia berani digantung di monas seandainya dirinya terbukti menerima aliran dana tersebut.
Yang paling baru adalah ditetapkannya kader demokrat Angelina Sondakh dan mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng sebagai tersangka dalam kasus aliran dana Hambalang. Bahkan Angelina Sondakh telah menerima vonis hakim yang memvonis dirinya 12 tahun. Dan Andi Mallarangeng sejauh ini masih dalam proses penyidikan dan penyelidikan.
Belum lagi mengenai konflik internal demokrat yang menjadi konsumsi publik. Tidak harmonisnya hubungan antara sesama kader demokrat semakin menambah catatan buruk partai tersebut menjelang pemilu 2014. Di saat semua partai sedang menjaring sebanyak banyaknya kantong suara, justru demokrat sedang berjuang memperbaiki citra mereka di mata masyarakat.
Menarik untuk melihat kiprah demokrat di tahun 2013 bagaimana mereka menyikapi langkah-langkah strategis dalam menghadapi pemilu legis;atif maupun pilpres di 2014. Akankah mereka mampu mengulangi kesuksesan mereka pada 2004 dan 2009.