Dengan begitu, dapat dilihat bahwa ruang publik bersejarah dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk perkotaan sekaligus menjadi fasilitas bagi wisatawan yang datang.
Berkaca dari hal tersebut, terdapat beberapa gagasan yang dapat mendukung konsep pengembangan historical urban green space di kawasan Alun-Alun Utara Surakarta sebagai destinasi wisata dan ruang publik. Revitalisasi dapat dilakukan dengan tidak mengubah sisi autentisitas kawasan tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani masalah dari isu strategis yang timbul yaitu penataan sistem parkir terpusat yang sebelumnya menyebar dan menimbulkan kemacetan. Selain itu, diperlukan pemetaan pusat aktivitas perdagangan agar tidak menimbulkan degradasi fungsi kawasan.
Perbaikan dan pembangunan sarana penunjang alun-alun sebagai area publik yang mendukung keberagaman kegiatan masyarakat juga merupakan salah satu aspek penting. Pembangunan sarana tersebut harus disesuaikan dengan konsep historical tanpa banyak mengubah autentisitasnya.
Revitalisasi alun-alun tetap harus memperhatikan kondisi aslinya sebagai cagar budaya. Pengembangan fasilitas yang mungkin dapat dilakukan di sekeliling alun-alun antara lain yaitu pembangunan area bermain, panggung budaya, penataan foodcourt, penambahan taman, pemasangan street furniture berupa penerangan jalan dan bangku untuk beristirahat.
Hal tersebut dapat dikembangkan tanpa mengganggu keberadaan elemen inti alun-alun seperti keberadaan dua pohon beringin dan siti hinggil. Dengan begitu, adanya revitalisasi melalui historical urban green space diharapkan dapat mendukung kegiatan penduduk kota dan meningkatkan daya tarik kawasan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata kota yang mapan.