Mohon tunggu...
Annisa Nabila Putri
Annisa Nabila Putri Mohon Tunggu... Relawan - Menulis

Berkaryalah, agar engkau tau arti hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Palestina Di Dadaku - Jilid 1

20 Mei 2019   22:23 Diperbarui: 20 Mei 2019   22:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AISYAH seorang mahasiswi semester akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya. Selain rutinitas di kampus, Aisyah juga memiliki tanggung jawab, yaitu membantu orangtuanya berjualan. Orang tua Aisyah berjualan di sebuah kios kecil di tepi pasar, mereka berjualan berbagai macam sarapan pagi dan barang2 elektronik.

Suatu hari, Aisyah pulang dari kampus dan singgah ke mesjid untuk menunaikan ibadah sholat Zuhur, ia dikagetkan dengan seorang perempuan yang memanggil namanya. Namun, Aisyah tak mengenal perempuan tersebut. Hingga akhirnya Aisyah menghampiri perempuan itu.

Setelah perempuan tersebut menceritakan siapa ia, barulah Aisyah ingat dengan perempuan tersebut. Sontak Aisyah kaget, ia adalah Karina teman SMA Aisyah yang penampilannya sudah sangat berubah, lebih syar'i dan tertutup.

Sembari bernostalgia masa- masa SMA, Karina menceritakan kepada Aisyah bahwa ia sedang bergabung di salah satu organisasi kerelawanan. Aisyah tak begitu paham yang dimaksud oleh temannya itu, karena selama ini ia hanya sibuk di kampus dan di rumah. Lalu, Karina pun menjelaskan apa yang sedang di gelutinya saat ini.

Setelah mendengarkan penjelasan Karina, Aisyah pun mulai paham. Namun, ketika Karina mengajak Aisyah untuk bergabung, ia menolak. Alasannya, karena ia terlalu sibuk dan ingin fokus ke skripsinya sehingga tak ada waktu untuk hal seperti itu. Mendengar pernyataan itu Karina sedikit kecewa.

Keesokan harinya, Aisyah melihat berita di TV tentang duka warga Palestina yang tak kunjung usai, seketika Aisyah terenyuh menyaksikan berita tersebut. Aisyah berkata kepada ibunya bahwa ia ingin berjihad ke Palestina, ia ingin merasakan penderitaan yang di alami oleh saudara/i disana. Namun, ibunya tak merespon, hanya diam seribu bahasa.

Lalu Aisyah meminta izin kepada ibunya, bahwa ia ingin bergabung di organisasi kerelawanan, namun ibunya juga tetap tidak merespon. Sontak ibunya tiba-tiba marah dengan Aisyah, bahwa Aisyah harus fokus kuliah dan di rumah untuk membantu orangtuanya.

Mendengar pernyataan itu, Aisyah menjadi sedih, bagaimana bisa ia bergabung dengan organisasi tersebut jikalau orangtua nya tidak mengizinkan.

Namun, keteguhan hati Aisyah untuk menjadi relawan tetap kekeh. Bergegas lah Aisyah menelepon Karina dan mengajak Karina untuk bertemu. Setelah ia bertemu dengan Karina, ia menceritakan apa yang ia rasakan saat melihat duka di Palestina. Lalu, Karina memberikan masukkan kepadanya bahwa organisasi kerelawanan ini juga melakukan aksi kemanusiaan untuk membantu warga di Palestina. Mendengar hal itu, Aisyah semangat untuk bergabung tanpa sepengetahuan ibunya.

Hari libur pun tiba, jam menunjukkan 07.30 WIB, waktunya Aisyah menjajaki pasar untuk membantu orangtuanya belanja kebutuhan jualan. Sementara ibunya dirumah bersiap untuk membuka kios.

Saat Aisyah sedang di pasar, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Aisyah. Kemudian ibunya membukakan pintu, ternyata yang bertamu pagi itu adalah Karina. Ibunya mempersilahkan Karina untuk masuk dan duduk sembari menunggu Aisyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun