Mohon tunggu...
Annisa Muzammil
Annisa Muzammil Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Olahraga dan Traveling

Reach Your Dream

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengembangkan Motorik Kasar Melalui Bermain Alat Permainan Edukatif

4 Oktober 2021   09:30 Diperbarui: 4 Oktober 2021   09:33 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hallo teman teman bacaku semuanya, kembali lagi sama saya dengan tema masih sama, namun dengan judul yang berbeda tentunya. Tak lupa lupa saya mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. dengan bermain tersebut mereka bisa mengembangkan semua perembangan aspek yang terdapat dalam tubuh seorang anak. 

Terlebih lagi dalam mengembangkan motorik kasar pada anak. perlu kita tahu bahwa perkembangan motorik adalah aspek perkembangan yang ditujukan untuk mengenalkan gerak kasar dan halus serta melatihnya untuk menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan terampil. 

Dalam perkembangan motorik kasar, anak memiliki tujuan tersendiri, yakni mengenalkan anak pada gerak kasar, melatih gerak kasar, mengelola kemampuan meningkatkan gerak dan koordinasi, dan menyasar gaya hidup sehat dan keterampilan. Pada hidup sehat ada beberapa pilihan seperti berolahraga, berlari, bersepeda dan berenang.

Dengan bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti, komputer, gawai, video dll. Yangmana sekarang ada sebuah permainan dalam teknologi disebut dengan games, yang mana telah mempengaruhi seorang anak dalam kegiatan atau aktivitasnya. 

Tentunya dampak dari penggunaan games yang ada di gawai atau tablet anak tersebut pasti menyita waktu anak untuk aktif dan kurangnya stimulus terhadap tubuh tentang tumbuh kembang anak. terutama pada motorik kasar anak. jika nantinya aktifitas anak bermain games ini berkanjut dan menjadi suatu kebiasaan seorang anak maka dampaknya akan mengacu pada proses perkembangan dan kesehatan seorang anak. karena, yang semestinya pada proses pertumbuhan dan perkembangann anak memerlukan aktifitas motorik kasar guna membantu perkembangan oto serta tulang anak.

Maka dari itu orang tua yang dirumah sebaiknya tidak memberikan alat elektronik atau memberikan batasan kepada anak. agar anak aktif dalam aktivitas sehari hari guna mengembangkan motorik kasarnya. 

Untuk itu guna mengembangkan aspek perkembangan motorik kasar, diperlukannya stimulasi-stimulasi yang optimal. Kembali lagi bahwasannya dunia anak adalah dunia bermain, jadi stimulas yang diberikan kepada anak tentunya dilakukan dengan kegiatan bermain, salah satunya bermain alat permainan edukasi.

Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerak fisik melalui aktivitas susunan saraf pusat, saraf terkoordinasi, dan otot. Perkembangan motorik anak dapat diasah melalui berbagai gerakan. 

Misalnya, ketika seorang anak mulai berjalan dan dapat berjalan dan berlari, itu disebut keterampilan motorik kasar, yang sudah berkembang dengan baik dan memerlukan pengawasan orang tua. Untuk mengembangkan motorik kasar anak juga bisa menggunakan alat tradisisonal, seperti halnya hulahoop.

Perlu kita ketahui juga nih bunda dan yanda yang ada dirumah. Kalian semua tidak boleh membanding bandingkan perkembangan buah hati kalian atau membandingkan anak orang lain dengan anak kita. 

Karena pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan anak itu berbeda beda. Namun, disini saya akan memberikan tentang stadar pencapaian perkembangan anak motorik kasar, diantaranya sebagai berikut:

  • Pada saat anak berusia 2-3 tahun, anak mampu berjalan sambil berjinjit, melompat ke depan dan ke belakang dengan kedua kaki nya, melempar, dan menangkap bola, menari mengikuti irama, serta naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah (ataupun sebaliknya )dengan berpegangan.
  • Pada saat anak berusia 3-4 tahun, anak mampu berlari sambil membawa barang yang ringan ( balok mainan) sambil naik turun tangga atau tempat yang dari tempat lebih tinggi dengan kaki bergantian, meniti di atas papan cukup lebar, melompat turun dari ketinggian 20 cm, meniru gerakan senam sederhana, sepertihalnya saat menirukan gerakan pohon, dan kelinci melompat.
  • Pada saat anak berusia 4-5 tahun, anak mampu menirukan berbagai gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, serta melakukan gerakan menggantung, melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi, melempar sesuatu secara terarah, menangkap sesuatu dengan tepat (melempar bola dan menagkap bola), dan menendang sesuatu secara terarah.
  • Pada saat anak usia 5-6 tahun, seorang anak sudah mampu melakukan aktifitas permainan fisik dengan aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri, melakukan kegiatan kebersihan diri, berdiri dengan satu kaki tanpa jatuh, berlari lurus tanpa jatuh dan zigzag/bervariasi, misalnya melalui rintangan, berjalan lurus dan bervariasi, melompat dari ketinggian 20 cm

Adapun manfaat alat permainan edukatif dan permainannya yakni sebagai berikut :

  • Melatih kelenturan dan kelincahan
  • Seorang anak seperti pada kegiatan bermain dengan menggunakan hulahoop. Menurut Rachmi(2012) yang menyatakan bahwa hulahoop mempunyai manfaat terhadap perkembangan motorik kasar diantaranya adalah melatih kelincahan anggota badan, meningkatkan energi dan kelenturan tubuh, melatih koordinasi tubuh dan keseimbangan.
  • Melatih keseimbangan
  • Dalam melatih keseimbangan ini ada contoh alat permainan edukatif yakni seperti sperti papan titian, perosotan, ayunan, dan jungkat jungkit. Dari permainan tersebut perlu kita ketahui bahwa manfaat yang dapat diperoleh anak dari bermain perosotan, ayunan, papan titan dan jungkat-jungkit adalah anak dapat melatih keseimbangan tubuhnya.
  • Dapat  melakukan permainan fisik dalam suatu aturan khusus
  • Alat permainan edukatif  yang dapat melakukan aktifitas fisik dalam aturan adalah bermain bola.  Bermain bola memiliki tujuan agar dapat melatih keseimbangan dan koordinasi mata dan kaki yaitu dengan bertumpu pada salah satu kaki, kaki satu diangkat dan diayunkan kearah bola yang tertuju ke teman dan arah gawang. Serta memperkuat oto pada kaki.

Mungkin cukup informasi dan tulisan dari saya ini, semoga bermanfaat bagi ayah dan ibunda dirumah. kembali lagi minggu depan dengan tema yang masih sama yakni Alat Permainan Edukatif. Tentunya banyak nantinya yang akan dibahas, Stay tune untuk artikel selanjutnta, sampai jumpa.....

Selamat membaca. 

SUMBER TAMBAHAN 

Hasanah, U. (2016). Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1), 717--733. https://doi.org/10.21831/jpa.v5i1.12368 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun