Mohon tunggu...
Anies Indah Hariyanti
Anies Indah Hariyanti Mohon Tunggu... Dosen - Seorang perempuan yang suka ngajar, nulis, dan bisnis.

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masakan Ibu adalah Masakan Terenak

23 Desember 2020   11:23 Diperbarui: 29 Januari 2021   19:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: https://www.masakan-rumahan.com/

22 Desember adalah hari istimewa bagi perempuan yang disebut dengan Ibu. Satu hari khusus untuk memperingati, mengenang, dan menghormati peran dan jasa ibu. 

Ibu, adalah sosok penting dalam hidup kita. Melalui rahimnya, benih cinta bersemayam dan tumbuh dalam kandungannya. Melalui air susunya mengalirkan nutrisi yang terbaik untuk pertumbuhan badan kita. Melalui kelembutan, kasih sayang, serta perhatiannya, kita terlindungi dan dipenuhi cinta. Melalui didikannya, kita bisa mengenal dunia, ilmu, dan akhlak. Doanya, adalah perantara lisan dengan Tuhan untuk mempermudah urusan, mewujudkan impian , cita-cita, keselamatan, kebaikan, kebahagiaan, serta kesuksesan diri kita.

Ibu, perannya sungguh besar dan sangat berarti untuk kita, anak dan keluarganya. Ia adalah lentera yang menyinari dan menghangatkan keluarga. Ibu  adalah  guru terbaik yang telah mengajarkan banyak hal. Ia adalah dokter  bagi kita, yang sigap mengompres ketika anaknya demam, membalur minyak angin, dan menempelkan plester untuk menutup luka kecil kita. Dan satu hal yang tak kalah pentingnya, Ia adalah chef terbaik. Dan saya yakin banyak anak  yang setuju dengan pendapat saya. Masakan ibu adalah masakan yang terenak di dunia. 

Melalui tangan lembutnya, Ibu memasakan kita makanan sehat, enak dan bergizi.  Pagi, siang, malam, tiga kali sehari. Tak sembarangan Ia memberikan makanan untuk tenaga dan pertumbuhan  tubuh kita. Walaupun sederhana, masakannya adalah paling juara. Nikmat tiada tara, karena dimasak penuh dengan cinta. 

Hemm selalu terbayang saat pulang sekolah dan kuliahku dulu, makan siang yang begitu menggiurkan. Sayur bening, oseng kangkung, balado ikan tongkol, tempe goreng dan kerupuk. Belum lagi variasi menu yang Ia sajikan tiap harinya. Nasi goreng, telur dadar, gulai ikan, rendang, opor ayam, soto, sop iga, ayam bakar, balado telur, pecak lele, bakmi dan berbagai macam varian menu lain yang tak kalah nikmatnya.  

Yah... menurut saya, rasa masakan Ibu tiada bandingan enaknya. Warung dan restoran tidak ada yang mampu menyaingi kekhasan cita rasa yang Ia berikan. Walupun sudah belajar darinya, anaknya ini pun tidak mampu menduplikasi 100 % masakannya... entah bumbunya yang kurang atau cara memasaknya yang tidak tepat. Ini adalah satu diantara hal yang membuatku selalu kangen pulang ke rumah setelah berpisah dan berumah tangga. Mengunjungi dan makan masakan cinta darinya. 

Ibu...nanti aku akan belajar memasak lebih sering lagi denganmu. Aku ingin seperti dirimu, sehingga anak-anakku akan bilang kepadaku "Ibu, masakan Ibu terenaaaaak di dunia".

-Annisa Hanan-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun