Sebagai negara tetangga yang terdekat, Malaysia dan Singapura selalu terkena imbas akibat kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia. Khususnya, kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan.
Hampir setiap tahun, kedua negara tersebut mendapatkan kiriman asap akibat dari kebakaran hutan yang terjadi di kedua wilayah itu. Kebakaran yang terparah terjadi pada 2015 lalu.
Namun, kedua negara tersebut sekarang sudah lega. Pasalnya, bencana asap sudah berhenti sama sekali. Upaya penanggulangan kebakaran hutan yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Jokowi dinilai berhasil sehingga tak ada lagi kiriman asap ke kedua negara tersebut.
Tak luput, Malaysia pun mengapresiasi itu. Seperti yang disampaikan oleh Perdana Menteri Dato' Sri Mohd. Najib Tun Razak. Menurutnya, semenjak tahun 2015, negaranya tidak pernah lagi kebagian asap akibat kebakaran hutan di Indonesia.
"Saya mau ucapkan terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia. Sudah dua tahun, Malaysia tidak alami masalah jerebu (kabut asap)," ujar PM Najib seperti dikutip dari keterangan pers bersama Presiden Jokowi Hotel Hilton, Kuching, Malaysia, pada Rabu 22 November 2017.
Menurut PM Najib, udara tanpa asap dari kebakaran hutan di Indonesia, yang kini dinikmati juga oleh Malaysia, adalah buah dari kerja keras pemerintahan Presiden Jokowi.
"Terima kasih atas perhatian serius Indonesia, ini yang memberikan kelegaan terhadap rakyat Indonesia, termasuk Sarawak. Cuaca sudah lega, enaklah," lanjut PM Najib.
Saat terjadi kebakaran hutan 2015 silam, Presiden Joko Widodo membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG) dan menginstruksikan jajaran TNI/Polri hingga ke tingkat terbawah seperti Polsek dan Kodim, untuk langsung memadamkan api sebelum membesar. Upaya tersebut ternyata secara signifikan mengurangi titik api dan efektif mencegah kebakaran hutan secara luas.
Keberhasilan di atas membuktikan keseriusan pemerintahan Jokowi dalam menanggapu permasalahan kabut asap di Indonesia. Hal itu ternyata membawa dampak positif bagi banyak pihak, selain untuk masyarakat di Sumatera dan Kalimantan, juga untuk negara tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura.