Semarang - Upaya mendukung pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi tidak hanya datang dari sisi medis, tetapi juga dari pendampingan gizi. Hal inilah yang dilakukan melalui program konseling gizi rawat jalan di RS Ken Saras, yang menjadi bukti nyata bahwa nutrisi berperan penting dalam kualitas hidup pasien kanker.
Dalam salah satu kasus, pasien berusia 42 tahun yang tengah menjalani kemoterapi menghadapi tantangan serius berupa penurunan nafsu makan, kelemahan tubuh, serta gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare. Kondisi ini membuat asupan energinya jauh di bawah kebutuhan normal, bahkan hanya terpenuhi sekitar 36,6% energi dan 71% protein dari kebutuhan harian.
Melalui konseling gizi, pasien mendapatkan edukasi mengenai pentingnya pola makan porsi kecil tetapi sering, pemilihan makanan rendah gula dan rendah lemak, serta cara mengatasi efek samping kemoterapi dengan penyesuaian tekstur dan variasi menu. Edukasi juga diberikan menggunakan leaflet dan pendekatan client-centered counseling, sehingga pasien lebih mudah memahami dan mau berkomitmen pada perubahan pola makan.
Hasilnya, pasien mulai berkomitmen untuk memperbanyak konsumsi protein sehat, sayur, dan buah, serta menjaga hidrasi dengan 8--10 gelas air per hari. Strategi ini diharapkan mampu membantu pasien mempertahankan berat badan, mengurangi gejala akibat kemoterapi, dan mendukung proses penyembuhan.
Program konseling gizi ini menjadi contoh nyata bahwa nutrisi adalah terapi pendamping yang tak kalah penting dari obat-obatan, sekaligus menginspirasi bahwa kualitas hidup pasien kanker dapat ditingkatkan melalui pola makan yang tepat dan dukungan edukasi gizi yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
