Mohon tunggu...
Annisa Aulia Fitri
Annisa Aulia Fitri Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum

Dokter umum.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kasus Covid-19 RI Naik Lagi! Yuk Simak 4 Hal Mengenai Varian Omicron!

9 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 9 Februari 2022   19:10 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada 26 November 2021, WHO menetapkan Varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) SARS-CoV-2 kelima menggantikan Varian Delta, karena jumlah mutasinya yang banyak dan sudah menyebar ke semua negara di seluruh wilayah WHO. Meskipun data awal menunjukkan tingkat keparahan infeksi terkait Varian Omicron lebih rendah dari Delta tetapi dengan jumlah kasus yang sangat tinggi, tentu akan menjadi tekanan tersendiri bagi sistem perawatan dan kesehatan.

Di Indonesia, beberapa bulan terakhir ada penurunan angka positif secara signifikan (November-Desember 2021) namun kenaikan kasus mulai didapati pada bulan Januari 2022. Per tanggal 08 Februari 2022 berdasarkan data dari Kemenkes tercatat 37.492 kasus positif COVID-19 baru dan kasus aktif di angka 233.062 kasus.

Identifikasi kasus dari varian omicron awalnya terkait dari perjalanan, namun sekarang banyak negara melaporkan kasus positif dengan riwayat penularan komunitas atau transmisi lokal. Termasuk Indonesia, berdasarkan data dari kemenkes, didapatkan peningkatan kasus positif yang amat pesat. Karena itu, WHO mendesak negara-negara mengembangkan rencana mitigasi resiko untuk mempertahankan layanan kesehatan yang mana seperti kita ketahui pada lonjakan kasus COVID-19 sebelumnya, banyak terjadi gangguan pada pelayanan kesehatan.

Varian Omicron, berdasarkan berbagai penelitian terbaru, merupakan penyebab dari kenaikan kasus COVID-19 di dunia. Tentu tidak asing di telinga kita mengenai varian ini. Secara ilmu kedokteran dari berbagai penelitian yang berlangsung, berikut beberapa informasi mengenai varian omicron yang dapat saya bagikan, bedasarkan referensi WHO.

Pertama, sejak 26 November 2021, WHO menetapkan varian B.1.1.529 sebagai varian yang menjadi perhatian (VOC), mengikuti saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus. Varian itu diberi nama Omicron. Omicron adalah varian yang sangat berbeda dengan jumlah mutasi yang tinggi, termasuk mutasi 26-32 pada protein spike.

Kedua, mengenai transmisi virus, berdasarkan studi di berbagai negara yang mengalami lokal transmisi, Varian Omicron menunjukkan pertumbuhan dan penyebaran yang signifikan lebih cepat dibanding varian Delta.

Ketiga, dari sisi keparahan infeksi,di beberapa Negara, seperti Afrika, UK, Amerika, Denmark & Canada angka hospitalisasi dan kunjungan ke emergensi dibanding delta lebih rendah. Namun pendataan dan penelitian masih terus berlangsung.

Keempat, Keparahan penyakit tentu bergantung penyakit penyerta (Komorbid) dan status vaksinasi, serta dengan meningkat tajamnya kasus akibat lokal transmisi perlu menjadi perhatian karena akan berimbas pada peningkatan yang signifikan dalam rawat inap, penyakit parah dan kematian. Studi mengenai keparahan penyakit masih terus berlangsung.

Berikut beberapa Hal yang dapat saya sampaikan, sejauh ini pengumpulan data dan penelitian terus dilakukan. Angka lonjakan kasus positif sangat nyata didepan mata, jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan dan apabila ada gejala, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter anda.

Referensi :

1. Enhancing response to Omicron SARS-CoV-2 variant: Technical brief and priority actions for Member States World Health Organization HQ: Headquarters, Geneva, Switzerland Update #5: 7 January 2022 (updated from previous version, published 23 December2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun