Mohon tunggu...
Annisa Is
Annisa Is Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yogyakarta

Annisa Is

Selanjutnya

Tutup

Analisis

APLIKASI TIK TOK

22 Maret 2021   19:13 Diperbarui: 19 April 2021   09:08 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tau aplikasi tiktokan ? semua udah pada tau,tiktok aplikasi yang lagi  viral banyak sekali di minati dari kalangan muda sampai tua di Indonesia bahkan dunia. aplikasi ini hanya hiburan semata yang berisi orang-orang joget mengunakan lagu yang mereka ingginkan. Awal kemunculan aplikasi ini banyak netizen yang mengecap aplikasi ini “ apa si aplikasi alay banyak joget-joget gak jelas”. Sejak muncul 2016, tapi sekarang menjadi aplikasi terpopuler pada tahun 2020. Yang dulunya  banyak sekali yang tidak suka dan sampai akirnya semenenjak pandemic covid 19 di mana semua orang sudah bosan jenuh di rumah saja dengan bermain aplikasi ini bisa menghilangkan kejenuhan.  Aplikasi ini di gunakan sebagai tempat atau wadah untuk saling berbagi, saling memberi tahu pengalaman, berita, hingga informasi yang belum banyak di ketahui. Tidak hanya edukasi, lucu, banyak juga yang bagus dan mendidik. Contohnya tiktokers yang mempunyai konten-konten yang tentang sebuah pengetahuan yang mungkin sebelumnya kita tidak tahu menjadi tahu, ada juga konten memasak, melukis, kuliner  hingga konten yang berbauk agama misalnya menceritakan kisah para nabi untuk agama muslim.

tiktok juga sering di bilang “ tik tok your magic “ banyak hal yang bisa di sebut keajabiban seperti ketemu seseorang  yang sudah lama tidak bertemu..Bukan hanya itu saja beberapa tiktokers membantu pedagang kaki lima yang mengalami kesusahan karena dangangan tidak laku sama sekali, dengan cara di viralkan sehinga banyak orang-orang yang berada di sana dan sudah melihat video tersebut membeli makanan yang di jual oleh pedagang tersebut, tapi namanya juga viral, ramenya tidak lama hanya bertahan sebentar karena dalam bentuk rasa ibah untuk membantu sesama.

            Bukan cuma itu saja banyak juga yang mendapatkan penghasilan dari bermain tiktok dengan cara endors, dalam masa pandemic seperti ini banyak sekali orang yang mencari keutungan dengan aplikasi ini, bukan hanya bisa menghilangkan stress, tapi juga bisa membantu dalam perekonomian orang tersebut, semakin menarik konten yang di bikin semakin banyak orang yang melihat konten tersebut dan ingin membeli barang yang kita promosikan, dan ini salah satu bentuk cara promosi barang yang cukup menarik karna semakin sering kita scroll aplikasi  tiktok semakin banyak ‘ racun ‘ atau barang yang di tawarkan yang ingin di miliki dengan harga yang cukup terjangkau untuk kaum milineal sekarang.

Kemudian banyak fakta-fatka tik tok yang belum banyak kita ketahui Tik Tok Kalahkan Facebook dan Instagram, Makin 'Hits' Karena 'Challenge', Banyak Artis Indonesia Demam Tik Tok, Pernah Diblokir Kominfo hingga Punya Akun untuk Sosialisasi, Tik Tok Bisa Jadi Promosi Bisnis, Bisa Menciptakan Karya yang Menarik. TikTok dikembangkan sebagai pembuat video pendek yang memiliki misi untuk merekam dan menyajikan kreativitas serta momen berharga. TikTok memungkinkan setiap orang untuk menjadi kreator dan mendorong pengguna untuk membagikan ekspresi kreatif melalui video berdurasi 15 detik. TikTok pun mudah digunakan lantaran sederhana dan membuat siapapun bisa menjadi kreator. Aplikasi yang di negara asalnya dikenal dengan nama Douyin ini secara resmi pada September 2016.

Yiming yang merupakan lulusan software engineer dari Universitas Nankai mendirikan perusahaan teknologi ByteDance pada Maret 2012. Lewat perusahaannya inilah Yiming mengembangkan aplikasi TikTok. Dengan total unduhan 8,5 persen pada Juli 2020, Indonesia memperkuat posisi sebagai negara pengguna TikTok terbesar keempat di dunia. Terdapat sekitar 30,7 juta pengguna TikTok di Indonesia.jika penguna tiktok sudah mempunyai pengikut yang lumayan banyak sampai ribuan bisa mendapatkan verivikasi atau centang biru, centang biru ini di berikan dari bentuk penghargaan tiktok kepada tiktokers yang sudah setiap hari membuat video edukasi yang bermafaat dalam bermain aplikasi ini.(Warta Ekonomi.co.id)

Setiap aplikasi tidak selalu ada segi positif pasti ada juga segi negativenya , begitu juga dengan aplikasi yang satu ini tiktok tidak selalu ada positifnya ada juga posisi negativenya, banyak kejadian yang membahayakan untuk sebuah konten, dan pernah kejadian saat membuat video konten untuk tiktok meningal dunia akibat kesentrum. Kemudian membuat konten hanya untuk pansos atau panjat sosial untuk bertujuan mendapatkan perhatian lebih dari kalayak banyak dengan rasa ibah, ada juga bodyshaming, menghina orang tanpa tau kebenaranya, mebuat berita hoax.

Aplikasi tiktok juga bisa menghapus jika ada seorang tiktokers yang mengunakan kata-kata kasar di dalam videonya, dan juga tiktok bisa juga menghapus secara otomatis jika seseorang juga membuat video yang mengunakan barang yang tidak pantas ada dalam di sebuah video misalkan gunting, pisau, atau sejenis barang yang bisa melukan manusia. Di sini kebujakan dalam tiktok untuk menghapus secara otomatis terhadap yang berbuat tidak sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan, karna dari awal sudah di peringatkan. Apabila kita tidak juga masih melangar, kita tidak bisa mengupload video untuk beberapa hari kedepan karna itu salah satu bentuk hukuman bagi si pelangaran agar bisa mendapatkan efek jerah.

            Sebaiknya kita sebagai orang yang mengunakan media sosial yang baik, kita harus bijak dalam membuat suatu konten yang harus di pertimbangkan kembali apakah video yang kita buat sudah sesuai dengan yang kita inginkan, di tiktok bukan hanya kita orang dewasa tetapi banyak anak yang masih bawah umur yang megunakannya, dari sana mereka bisa mencontoh tentang konten yang kita buat. Di zaman sekarang gampang sekali anak di bawah umur untuk meniru yang seharusnya tidak pantas di contoh oleh mereka, misalkan berkata kasar dengan orang yang mungkin di anggapnya itu sudah biasa dan di ucapkan kepada orang yang lebih tua dari mereka. itu bisa menjadi dampak buruk terhadapat anak-anak yang seharusnya lebih menghargai orang lebih dari mereka ini mala berbicara semaunya.

            Jadi kita sebagai orang tua atau orang dewasa yang memahami aplikasi tersebut kita harus juga mengawasi anak-anak dalam bermain aplikasi tersebut. Masyarakatpun banyak pro dan kontra terhadap aplikasi ini ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung atau tidak menyukainya, banyak beberapa alasan mereka suka seperti bisa mengilangkan rasa stress dan mencari hiburan saja, ada juga yang berpendapat tidak semua masalah harus di publikasikan di sosil media(tiktok) banyak hal yang lebih bagus dari pada itu, tapi ini kembali lagi kepada diri kita masing-masing dalam bijak dalam mengunakan aplikasi tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun