Mohon tunggu...
Annisa TriHandayani
Annisa TriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Basket Nonton film Mendengar musik Kulineran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PERSIAPAN MUDIK 2025: Ketika Teknologi, Transportasi, dan Tradisi Bertemu

14 Maret 2025   20:19 Diperbarui: 14 Maret 2025   20:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://suarasurabaya.net

Editor : Annisa Tri Handayani, Deilla Patricia

Salah satu kearifan lokal yang unik di Indonesia yaitu mudik. Mudik juga menjadi sebuah tradisi tahunan yang menghubungkan tali silahturahmi dalam kekeluargaan, merajut kenangan, dan memperkuat ikatan sosial. Di era modern ini mudik tidak lagi sekedar perjalanan pulang. Namun, menjadi suatu momentum dalam bernostalgia. Hal ini sangat mencerminkan kuatnya budaya kekeluargaan di Indonesia. Setiap tahun, jutaan orang berbondong-bondong meninggalkan kota-kota besar untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.

Setiap menjelang Idulfitri dapat disaksikan betapa padatnya arus mudik lebaran. Tanpa dikomando, jutaan orang pulang ke kampung halaman, dengan caranya masing­-masing, baik melalui jalur transportasi darat, laut, maupun udara. Ada yang menggunakan mobil pribadi, kendaraan umum seperti bus, travel, kereta api, pesawat, kapal, bahkan tidak sedikit pula yang mengendarai motor secara beramai-ramai seperti konvoi.

Keunikan mudik lebaran dapat pula dilihat dari repotnya orang yang mau mudik. Mulai dari pesan tiket kendaraan umum yang kadang kala harus berebut dan antri, membawa barang dan hadiah buat keluarga di kampung, berjam­-jam terjebak dalam kemacetan, dan tidak kalah repotnya pula bagi pasangan suami istri yang harus membawa anak­anaknya yang masih kecil. Tidak salah apabila dikatakan bahwa mudik adalah perjalanan yang sangat melelahkan dan merepotkan. Di samping membuang waktu dan biaya, mudik juga menguras tenaga dan pikiran, bahkan kadangkala harus mengalami penderitaan dan kematian akibat kecelakaan lalulintas.

Dalam hal ini, perkembangan infrastruktur transportasi nyatanya belum merata. Terlihat dari apa yang terjadi di tahun 2024 kemarin. Mudik masih menjadi tantangan klasik yang dihadapi para perantau antara lain, banyaknya kemacetan parah di jalur-jalur utama, sulitnya mendapatkan modal tranportasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka serta terbatasnya tiket pada transportasi umum memicu timbulnya fenomena perang tiket untuk meminimalisir adanya lonjakan harga tiket menjelang lebaran dari para pemudik. 

Di era sekarang, digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam pola komunikasi keluarga. Penelitian ini akan membahas bagaimana individu memaknai simbol-simbol digital dalam hubungan kekerabatan serta bagaimana perubahan ini berdampak pada kedekatan emosional dan solidaritas keluarga. Dengan menggunakan perspektif interaksi simbolik, penelitian ini akan mengungkap bagaimana teknologi digital tidak hanya mengubah cara orang berkomunikasi, tetapi juga makna yang mereka berikan pada interaksi sosial dalam keluarga.

Sebagai contoh, penggunaan aplikasi pesan instan seperti Sebagian besar komunikasi dilakukan melalui WhatsApp, Facebook, Instagram, dan aplikasi komunikasi lainnya, memungkinkan anggota keluarga untuk tetap berhubungan meskipun terpisah jarak fisik yang jauh. Meskipun demikian, perubahan ini tidak hanya mempengaruhi pola komunikasi, tetapi juga cara keluarga mengkonstruksi makna dalam hubungan mereka. Sebagai contoh, interaksi yang lebih singkat dan padat melalui pesan teks mengurangi kesempatan untuk mendalami perasaan dan emosi satu sama lain.

Selain itu, era digital juga membawa dampak pada cara keluarga membangun identitas kolektif mereka. Dalam keluarga tradisional, identitas keluarga sering kali terbentuk melalui pertemuan langsung dan interaksi sosial di lingkungan rumah atau sekitar komunitas. Namun, dengan hadirnya teknologi digital, keluarga kini membentuk identitas mereka secara lebih terbuka di platform online, yang memungkinkan berbagi momen keluarga melalui foto, video, dan narasi yang lebih bebas. Media sosial memungkinkan keluarga untuk menunjukkan sisi mereka yang lebih personal kepada dunia luar, menciptakan bentuk interaksi baru yang lebih publik. Hal ini mengubah cara keluarga melihat dan mendefinisikan diri mereka menjadi lebih erat dalam hubungan kekeluargaan.

Menjelang mudik Lebaran 2025, persiapan menjadi kunci utama bagi para pemudik untuk menghindari berbagai kendala yang sering muncul. Seiring dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur transportasi, pola mudik juga mengalami perubahan yang signifikan. Tahun ini, pemerintah dan berbagai penyedia layanan transportasi telah melakukan sejumlah inovasi untuk mempermudah perjalanan jutaan orang yang kembali ke kampung halaman.

 Teknologi Digital Mempermudah Perjalanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun