Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beras Plastik = serangan balik mafia beras/politik?

23 Mei 2015   08:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14323437611792306580

[caption id="attachment_419489" align="aligncenter" width="624" caption="Beras Plastik, sumber gambar :bbc.co.uk"][/caption]

Membaca berita tentang beras plastik di koran kompas hari ini 23 Mei 2015 di halaman utama depan mengagetkan penulis. Artikel tersebut menyebutkan beberapa keanehan dari fenomena beras plastik ini yang sangat masuk diakal bila dipikirkan lebih jauh.

Berikut adalah keanehan2 yang terjadi :

1. Kenapa hanya ditemukan di Bekasi? (sampai saat artikel ini dibuat alias sudah sepekan)

Kenapa hanya ditemukan di bekasi? bila beras plastik ini didatangkan oleh importir beras, tentu skalanya luas dan sudah tersebar di beberapa wilayah indonesia. Apalagi kalo memang menguntungkan, tentu harus disebar kemana-mana supaya berlipat ganda keuntungannya.

2. Kenapa importir memilih keuntungan kecil dengan menjual di Bekasi/Jawa?

Seandainya motif importir beras plastik adalah keuntungan, maka seharusnya dia tahu dan sadar untuk menjual di luar jawa yang harga berasnya lebih mahal = keuntungan besar. Aparat Bea Cukai juga lebih ketat di wilayah Jawa dan insentif biaya kirim di Jawa lebih kecil. Jadi triple aneh di segi keuntungan..

3. Memoles beras dengan plastik itu mahal bahkan bisa rugi !

Harga plastik / polivinil klorida itu mahal. Bisa jadi produsen beras plastik malah jadi rugi karena penambahan komponen plastik ini. Nah kan jadi aneh, kok malah motifnya jual rugi?

Dari 3 alasan di  atas, maka motif mencari keuntungan sudah terbantahkan!

Bahkan hanya dengan poin 3 saja, maka motif mencari keuntungan sudah terbantahkan, waspada sebentar lagi setelah "test the water", maka akan didistribusikan secara luas !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun