Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Bos dibalik Papa Minta Saham?

25 November 2015   13:14 Diperbarui: 25 November 2015   14:00 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 1991 adalah tahun perpanjangan kontrak freeport, sama seperti sekarang tahun 2019 nanti.

Pemerintah saat itu minta divestasi saham freeport 10%, freeport menyanggupi dengan menjual 9,36% saham yang sayangnya tidak dibeli oleh pemerintah/BUMN, tetapi oleh pemerintah saat itu diberikan ke PT Indocopper Investama (milik Bakrie)

Nilai transaksi saat itu adalah $213 juta yang tentu tanpa duit, karena semua pinjaman dari bank2 luar negeri.

Hanya dalam waktu singkat, 1 tahun kemudian di tahun 1992 (ngapain lama2 ya, semua sudah haus minta bagian, hehe), 51% dari 9,36% tadi dijual kembali ke freeport seharga $212 juta, wow sepertinya angka sama, tapi ini hanya 51% dari yang dibeli, artinya harga naik 2x lipat!

Di tahun 1997, 49% sisa saham tadi dijual ke PT Nusamba Mineral Industri (milik bob hasan, lagi2 kroni orde baru/beringin) seharga $302,7 juta, yang pada akhirnya juga dibeli lagi oleh Freeport.

What a joke! Lelucon apa ini? pemerintah minta saham 10% ke freeport, ternyata diberikan ke pemburu rente yang tidak lama kemudian saham tersebut kembali ke freeport!

Jadi dengan modal dengkul, si bos dapat profit minimal $301 juta, belum termasuk dividen dllnya!  (terharuuuu, bener-bener menginspirasi, modal dengkul tingkat tinggi ini, hahaha)

Hal ini juga terjadi di tambang newmont, dimana saat itu Menteri Sri Mulyani berusaha mencegah papa minta saham tapi akhirnya lengser duluan dihantam papa melalui kasus century... (browse sendiri tentang tambang newmont, atau baca link terlampir)

Dari sini kita menjadi jelas, bagaimana cara kerja mereka dan apa maksud SN minta 20% saham? saham itu jelas bukan beneran untuk diberikan ke Jokowi-JK perorangan, tetapi untuk dibeli melalui perusahaan swasta yang dimiliki para papa...

Saham pura-pura didivestasi ke publik melalui IPO (awamnya lewat bursa saham), tetapi akhirnya jatuh ke tangan pengusaha besar/swasta, yang nanti ujung-ujungnya digadaikan ke luar negeri lagi...

So, dari cerita diatas, kita mengetahui bahwa ternyata jurus papa minta saham ini sudah dipakai berkali-kali dan berhasil di masa lalu... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun