Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat Indonesia untuk mengurangi konsumsi produk dengan kadar gula tinggi karena berpotensi menimbulkan penyakit diabetes. [1] Melansir Harvard School of Public Health, selain diabetes, minuman manis juga berpotensi meningkatkan risiko obesitas.
Apa Itu Minuman Manis?
Minuman manis (juga dikategorikan sebagai minuman berpemanis gula atau “soft” drinks) mengacu pada minuman apa pun dengan tambahan gula atau pemanis lainnya (sirup jagung fruktosa tinggi, sukrosa, konsentrat jus buah, dan banyak lagi). Ini termasuk soda, pop, cola, tonik, fruit punch, limun, minuman bubuk manis, serta minuman olahraga dan energi. [2]
Seberapa Manis?
Ada 4,2 gram gula dalam satu sendok teh. Sekarang, bayangkan Anda menyendok 7 hingga 10 sendok teh penuh gula dan memasukkannya ke dalam gelas berisi 350 ml air. Apakah terlalu manis?
Anda mungkin terkejut mengetahui berapa banyak gula tambahan dalam sekaleng soda. Gambar di atas adalah panduan praktis tentang jumlah gula dan kalori dalam minuman populer yang disiapkan oleh Harvard School of Public Health. [3]
Minuman alami tinggi gula seperti jus buah murni juga ditampilkan. Meskipun jus sering kali mengandung nutrisi sehat seperti vitamin, mineral, dan fitokimia, namun konsumsinya harus dibatasi karena mengandung banyak gula (meskipun dari gula buah alami) dan kalori.
Minuman Manis dan Kesehatan
Berbicara tentang peringkat minuman terbaik untuk kesehatan, minuman manis berada di urutan terbawah. Mengapa? Karena mereka mengandung banyak kalori dan hampir tidak ada nutrisi.
Rata-rata sekaleng soda manis atau fruit punch mengandung sekitar 150 kalori, hampir semuanya berasal dari tambahan gula. Jika Anda minum hanya satu kaleng soda setiap hari, dan tidak mengurangi jumlah kalori asupan makanan lain, berat badan Anda dapat bertambah hingga 5 pon dalam setahun.
Selain penambahan berat badan, secara rutin meminum minuman yang mengandung gula ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Penelitian menunjukkan, terlalu banyak konsumsi minuman manis berpotensi meningkatkan risiko kematian dini. [4]
Minuman Manis Meningkatkan Risiko Obesitas
Ketika seseorang makan makanan padat yang berkalori tinggi, dia cenderung mengompensasi kelebihan kalori tersebut dengan makan makanan yang lebih sedikit kalori pada waktu makan berikutnya.