Mohon tunggu...
anna_ nahnu98
anna_ nahnu98 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pengkaji sejarah Islam.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatimah Zahra, Role Model Perempuan Tangguh yang Nggak Mudah Ngeluh

21 Desember 2023   07:50 Diperbarui: 21 Desember 2023   08:00 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

 

Fatimah Zahra, Role Model Perempuan Tangguh Yang Ngga Mudah Ngeluh

Rahasia keagungan Sayidah Fatimah binti Rasulullah ada pada keimanan, ketaqwaan dan keluhuran akhlaknya.  Beliau adalah contoh terbaik perempuan sepanjang masa. Terkait  hal ini Rasululah juga penah mengatakan " dari perempuan hanya Maryam, Asyiah, Khadijah dan Fatimah, contoh perempuan sempurna".

Dari  sekian nama-nama perempuan mulia  yang namanya tidak tersurat dalam alquran, namun keagungannya melebihi mereka yang di dalam alquran adalah Sayidah Fathimah Zahra, putri kinasih al-Mustafa Muhammad SAW.  Perlu diketahui juga, tidak semua sesuatu hal yang tidak termaktub secara gamblang di alquran maka itu tidak begitu penting, contoh sederhaannya adalah seputar sholat, berapa rekaat dalam  solat, bagaimana gerakan-gerakanya, bacaan dan hal-hal lain yang tentu membutuhkan rujukan kepada sang sumber pemabawa risalah tersebut, yaitu Rasulullah. Begitu halnya tentang  Sayidah Fatimah Zahro binti Rasulullah SAW.  Tidak berlebihan jika kita menganggapnya seperti ini, bahwa menurut hukum alam dan tatanan sosial manusia, semakin tinggi keutamaan dan jasa yang telah ditorehkan pada dunia dan makhluk lain maka akan semakin tinggi juga maqam (kududukan) dalam pandangan Allah swt, juga manusia.

Mari mengulas dengan singkat apa saja jasa yang telah ditorehkan Sayidah Fatimah dan pengaruhnya bagi Islam, dan umat ayahnya (Muhammad SAW).

Selama masa hidupnya yang singkat, penuh ujian berat

 Dalam literatur kitab-kitab sejarah Islam, tercatat usia Sayidah Fatimah selama hidupnya hanya sebentar, tidak lebih dari 18 tahun. Usia yang singkat, namun semua yang dilakukan selama hidupnya atas dasar jalan menaati perintah allah dan nabinya. Sayidah Fatimah lahir di kota Mekkah, lima tahun setelah bi'tsah (diangkatnya nabi Muhammad menjadi sang rasul) dari rahim seorang perempuan mulia, saudagar kaya raya, perempuan pertama yang mengimani kenabian Muhammad SAW ketika yang lain ingkar, perempuan yang menjaga kehormatannya dan akhlak serta tutur katanya yang sangat berbeda dengan wanita-wanita arab pada zamannya.  Sayidah Khadijah yang sangat terkenal dengan kekayaannya dengan begitu saja tanpa pamrih menyerahkan seluruh hartanya untuk agama Allah yang telah diemban oleh suaminya. Selama masa hidupnya yang amat singkat, Sayidah Fatimah tak berhenti mendapat ujin berat dari Allah, tanda begitu cintanya pada sang hambanya. Sejak lahir ke dunia ( Sayidah Fatimah) telah merasakan dan menyaksikan cobaan yang begitu besar, mulai dari menyaksikan hinaan dan lemparan berupa barang-barang kotor juga intimidasi serta serangan perang yang terus dilancarkan kafir Quraisy. Semua itu disaksikan Sayidah Fatimah secara langsung hingga ajal nya tiba. ( jarak meninggalnya rosulullah dan Sayidah Fatimah hanya tiga bulan, waktu yang sangat dekat). 

Perempuan yang tabah, bukan ahli ngeluh

Sebagai seorang putri nabi Allah SWT, manusia nomor wahid kecintaan Allah SWT, tentu prestis yang amat tinggi tak ternilai ada pada genggaman beliau, mau di hadapan Allah SWT maupun manusia. Akan tetapi hal itu tidak membuat Sayidah Fatimah menjadi perempuan yang manja dan semua harus ada yang melayaninya. Bukan seperti putri-pitri seorang raja yang penuh segala kemewahan, dari mulai bangun tidur hingga kembali tidur, bukan. Justru kebalikannya, Sayidah Fatimah lah yang mengurus semua tugas domestik rumah tangga demi keridhaan Allah SWT.  Sayidah Fatimah menggiling gandum kemudian membuat roti dari tangannya sendiri. Dalam  Kitab tafsir al-Mizan alamah Thababai menukil dari ibnu Abbas, ayat 7-8 adalah manifestasi dari Sayidah Fatimah, suatu hari al-Hasan dan al-Husain (cucu Rasulullah) sedang sakit, lalu sang ayah (Ali bin abi thalib) membawanya kepada Rasulullah dan Rasulullah mengatakan kepada Ali supaya bernazar puasa selama tiga hari berturut-turut maka akan sembuh. Ali pun kembali pulang dan memeberi kabar ini kepada istrinyan guna menjalankan anjuran dari Rasulullah saw. ketika seluruh anggota rumah (Ali, Fatimah, Hasan Husain dan Zainab) di hari pertama puasa kemudian hendak berbuka , hanya air putih dan beberapa sepotong roti yang kalau saja dimakan orang-orang normal pun tidak akan mencukupkan perut. Tiba-tiba suara orang melontarkan salam dan mengetok pintu terdengar, Sayidah Fatimah pun membuka pintu dan di balik itu terdapat seorang fakir miskin yang meminta makanan, kemudian esok harinya datang kembali seorang tawanan kelaparan, dan di hari ketiga datang juga anak yatim. Tak perlu memikir panjang, keluarga kecil putri kinasih nabi Muhammad sang pembawa risalah Tuhan itu menyerahkan semua yang mereka miliki, hingga hanya tersisa air putih saja. Tanpa ada keluhan sepatahpun keluarga didikan Nabi SAW itu terucap. Inilah salah satu ayat alquran yang menggambarkan keagungan dan katabahan Sayidah Fatimah Zahro. Inilah manifestasi ajaran sang ayahnya, Rasulullah .

Teladan paling ideal bagi perempaun juga laki sepanjang sejarah

Sejak lahir hingga di detik-detik ajalnya, Sayidah Fatimah tak pernah tersentuh setitikpun noda kotor peradaban manusia. Tumbuh dan berkembang dalam payung teduh kenabian Muhammad SAW adalah satu hadiah teramat agung dari Allah SWT, tentu dengan kita melihat track recordnya yang memang pantas Allah memberinya kedudukan seperti ini. Kesabaran, keteguhan, kecerdasan, kemuliaan ketaatan pada Tuhannya dan sang utusannya yaitu nabi Allah, telah ia selesaikan selama masa hidupnya. Budaya jahiliah tak menyentuh pada dirinya, segala kemusyrikan terpental jauh dari jiwanya, semua hidup dan langkahnya murni dalam ketaatan kepada AllahSWT.  Maka dari itu dalam riwayat, Rasulullah pernah bersabda bahwa "barang siapa yang membuat Fatimah bahagia, maka dia telah membuatku bahagia, dan barang siapa yang membuatnya murka/sedih maka sejatinya orang itu telah membuatku murka." Sebegitu cintanya nabi Muhammad SAW kepada putri tercintanya itu hingga ketika pulang dari peperangan apapun pada zaman Nabi SAW, rumah dan orang pertama yang beliau jumpai adalah rumah Fatimah Zahra .(Rumah itu tak jauh hanya beberapa langkah saja dari rumah rasulullah sendiri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun