Mohon tunggu...
Anju Lubis
Anju Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Calon penulis besar (belum terwujud)

Suka nongkrong di warung kopi yang sepi

Selanjutnya

Tutup

Money

Cast Away dan Logistik di Era Revolusi Industri 4.0

23 Desember 2019   20:52 Diperbarui: 23 Desember 2019   21:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

The most beautiful thing in the world, of course, the world itself.

Kutipan Wallace Stevens di dalam film Cast Away

Bagi yang pernah menonton film Cast Away yang disutradarai Robert Zemeckis dan dibintangi salah satu aktor besar Tom Hanks barangkali mengerti apa yang dimaksud dengan logistik. Film ini menceritakan tentang seorang pegawai di perusahaan logistik FedEx, yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni selama bertahun-tahun setelah terjadi kecelakaan pesawat saat sedang bekerja.

Meninjau tentang logistik di era revolusi industri 4.0, yang sebenarnya telah ada sejak abad 19-an, barangkali bukanlah hal yang baru dan inovatif. Sejak dulu, badan logistik dalam perdagangan telah ada. Lantas apa yang membuatnya berbeda? Jawabannya adalah pasar. Dengan terbukanya pasar baru, yaitu pasar cyber di internet, menjadikan perusahaan logistik merupakan salah satu perusahaan yang menuai banyak keuntungan.

Pasar cyber tidak lain dengan pasar lainnya, kecuali akses yang sangat sederhana, yang dapat diakses hanya dengan menggunakan internet atau aplikasi. Dengan kata lain, otomatisasi akses pasar untuk membeli segala jenis barang, harus dilengkapi dengan adanya otomatisasi logistik. Bagi toko-toko cyber, menyediakan bagian logistik secara langsung sungguh merepotkan.

Bayangkan saja, anda membangun sebuah pasar cyber untuk mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung melalui perantara internet. Sementara, harus menyediakan logistik sendiri untuk mengantarkan barang dagangan dari penjual ke pembeli. Akan tetapi, alih-alih menghabiskan waktu kerja dua kali, alangkah lebih baik dengan adanya sistem 'bagi kerja' dengan perusahaan logistik terpercaya, yang secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan pembeli.

Kembali ke film Cast Away, ada suatu adegan di mana pegawai-pegawai ditekankan untuk menghargai waktu. Sampai-sampai Tom Hanks sebagai salah seorang eksekutif, melakukan pengiriman dari Amerika ke Rusia hanya untuk mengecek pekerjaan para pegawai. Barangkali seperti itulah perusahaan logistik, khususnya di era serba cepat ini, bilamana pengiriman harus dilakukan dengan secepat-cepatnya.

Melihat lagi adegan lainnya, di mana karakter utama dikatakan sampai meminjam sepeda hanya untuk mengejar ketepatan waktu saat melakukan pengiriman. Atau saat tokoh sedang terdampar di pulau, ia menyisakan satu paket sebagai bentuk pengabdiannya sebagai seorang pegawai di perusahaan logistik. Barangkali jika melihat lebih lanjut, film tersebut boleh dikatakan bentuk iklan komersial dari perusahaan logistik.

Pertanyaannya, bagaimana sepatutnya logistik di era revolusi industri 4.0? Yang dihadirkan revolusi industri 4.0 bukan sekadar otomatisasi, melainkan kebebasan aksesbilitas. Di dunia cyber, siapa saja boleh jadi penjual. Siapa saja boleh juga jadi bagian logistik. Dengan banyaknya toko dan perusahaan logistik tersebar  di era revolusi industri 4.0, lantas terkadang ditemukan penipuan atau tindak kriminal lainnya. Wirausaha daring dapat ditemukan di mana saja, baik dari media sosial (produsen individu ataupun tidak) atau dari berbagai akses internet lainnya. Dengan kata lain, yang dibutuhkan pasar adalah kepercayaan, yang kita tahu sangat sulit untuk ditemukan khususnya di era serba aksesbilitas ini.

J&T Express merupakan salah satu perusahaan di bidang logistik yang dikenal di penjuru Asia Tenggara dengan reputasinya bekerja sama bersama beberapa marketplace cyber terkemuka. Dengan kepercayaan yang diberikan sekian banyak pihak ketiga (mall daring) dalam melakukan bisnisnya, J&T Express merupakan salah satu perusahaan logistik bereputasi dan dipercaya. J&T Express menerapkan teknologi dalam bisnisnya seperti detail real time tracking system yang menunjukkan posisi paket secara real time bagi pengguna jasa logistik. Serta penggunaan mesin sortir otomatis yang dapat menyortir hingga 30 ribu paket per jam untuk 180 destinasi dalam satu putaran conveyor (ban berjalan) dan mampu meminimalisir error margin hingga 99 persen. Pengiriman juga dilakukan dengan operasional 365 hari (tanpa libur) dan menghadirkan lebih dari 2000 Drop Point yang memadai disetiap titiknya, sehingga memberikan kenyamanan bagi pelaku bisnis online untuk menjangkau ke pelosok nusantara.

Express your online business! Sebagai slogan J&T Express merupakan bentuk usungan dalam menyambut pasar-pasar cyber yang kian hari kian banyak. Proses klaim untuk paket rusak atau hilang juga dapat dilakukan dengan cepat (tiga hari) dan memberikan layanan gratis jemput paket (pick up) yang dapat dipesan melalui Call Center 24 jam di 0800 100 1188 dan website www.jet.co.id atau melalui aplikasi J&T Express yang bisa diunduh di Playstore & Appstore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun