Mohon tunggu...
Anita Rakhmi Shintasari
Anita Rakhmi Shintasari Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menebar manfaat

Sebagai seorang guru, membaca dan menulis menjadi aktivitas yang wajib dan menyenangkan tentunya. Bergabung di blog menjadi wahana untuk berlatih dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Projek Mengasah Kolaborasi

8 Agustus 2022   14:31 Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:36 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memasuki tahun pelajaran 2022/2023, tidak hanya seragam sekolah saja yang baru bagi siswa.  Akan tetapi mulai tahun ini siswa yang duduk di kelas 1 SD, 7 SMP dan kelas 10 SMA/SMK diperkenalkan dengan kurikulum baru. Sebutan dari kurikulum ini adalah Kurikulum Merdeka. 

Yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya, adalah model strukturnya yang memuat 30 % kegiatan pembelajaran diisi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (p5). 

Bagi sekolah yang telah mengikuti program sekolah penggerak, ini bukan hal yang asing, tetapi bagi sekolah lain yang tahu informasi akan pembelajaran projek dari berbagai kegiatan workshop maupun sosialisasi dan edukasi baik dari kemdikbudristek ataupun dinas pendidikan setempat, tentunya pemahaman yang diperoleh tidak serta merta memudahkan mereka menjalankan proses pembelajaran.

Guru dan sekolah khususnya, harus mau belajar secara mandiri untuk dapat menyusun KOSP (Kurikululum Operasional Satuan Pendidikan) sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran termasuk pelaksanaan P5. Ruang diskusi disekolah sudah semestinya dibuka dan dilakukan agar seluruh warga sekolah dapat memahami dan menerima informasi secara menyeluruh. 

Melalui kegiatan IHT sekolah dimungkinkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menyikapi kurikulum yang baru yang lebih berorientasi pada murid.

Dengan model pembelajaran berbasis projek, pelaksanaan P5 ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya budaya kolaborasi disekolah sehingga beban pembelajaran dapat dipikul bersama dan murid tidak mendapatkan banyak tugas yang membebani mereka. 

Disamping itu dengan P5 murid memiliki kesempatan untuk melatih keterampilan dirinya dalam bekerjasama, berpikir kritis dan mandiri dalam belajar, dimana hal tersebut sesuai dengan dimensi dari profil pelajar pancasila.

Projek ini juga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam membangun kolaborasi antar mata pelajaran sehingga memungkinkan guru mendesain pembelajarn yang lebih bermakna bagi murid. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun