Mohon tunggu...
Anita Pertiwi
Anita Pertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang pelajar

August girl

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sister

20 Oktober 2021   23:04 Diperbarui: 20 Oktober 2021   23:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku pulang ke rumah larut malam, seperti kebiasaan banyak pekerja di kota besar. Bahkan malam ini jam tanganku sudah menunjukan pukul 23.30, ah rasanya aku ingin segera mandi dan merebahkan diriku di kasur. Untung saja beberapa menit kemudian aku telah sampai di depan pintu rumahku. Kurogoh saku celanaku, kemudian mengeluarkan sebuah kunci untuk membuka pintu.

Kubuka pintu rumahku dan seperti biasa gelap dan sepi, tentu saja karena aku tinggal di rumah ini sendirian, sedangkan keluargaku tinggal di kota lain. Ya aku seorang perantau. Aku sudah terbiasa dengan keadaan rumah yang gelap saat pulang karena aku berangkat pagi dan tentu aku akan mematikan seluruh lampu, jadi seketika aku pulang saat malam rumahku dalam keadaan gelap.

Aku menyalakan lampu ruang tamu. Saat lampu menyala aku melihat seorang wanita dia duduk di sofa dan membelakangiku. Dia duduk dalam diam. Seperti boneka mannequien.

Refleks aku meraih sebuah vas dan berjalan mendekatinya secara waspada. Ketika beberapa langkah lagi dekat dengannya ia menengok ke arahku.

Aku berteriak dan tak sengaja menjatuhkan vas yang tadi kupegang. Hey aku kenal wanita ini.

"Apa kau akan membunuh kakakmu?" tanyanya, suaranya datar pun mimik mukanya. Wajahnya pucat dengan tatapan kosong tertuju padaku. Kakakku sepertinya sedang sakit, sebab tak biasanya wajah cerianya berubah pucat bak aliran darahnya tidak mengalir dengan benar.

"Kau ini, kenapa ingin berkunjung tidak bilang padaku sih? Aku kan dapat menjemputmu di bandara," ucapku dan tidak mendapat respon darinya. Aneh, biasanya kakakku ini sangatlah cerewet, ia banyak sekali bicara ketika denganku. Tapi kali ini tidak, ya mungkin ia tahu kalau aku sudah sangat lelah untuk menanggapi ocehannya itu.

"Kalau begitu aku ke kamarku dulu ya kak, seperti biasa kau tidur dikamar tamu. Tau kan letaknya?" Aku bertanya seperti itu untuk memastikan ia masuk ke kamar yang tepat, karena sudah sangat lama sekali ia tak berkunjung ke rumahku. Dan aku tak suka jika sedang tidur ada yang masuk ke kamarku.

Setelahnya aku meninggalkan kakakku yang masih pada posisinya di atas sofa. Segera aku masuk ke kamarku untuk mandi dan beristirahat. Selesai mandi dengan air hangat aku langsung menuju ranjangku untuk tidur, namun tiba - tiba sesuatu mengusikku.

"Dari mana kakakku mendapatkan kunci rumahku?" Beriringan dengan pertanyaan yang muncul di benakku, ponselku berdering.

Kulihat nama mamaku muncul dilayar ponsel dengan segera aku menjawab panggilan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun