Mohon tunggu...
Anis Kurniawan
Anis Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis, berjumpa dan berkolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

JNE dan Kisah-kisah yang Tak Berjarak

11 Agustus 2018   10:13 Diperbarui: 11 Agustus 2018   10:37 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang pengiriman, saya selalu teringat sahabat saya bernama Ishak Latif (Cerpenis asal Singapura).

Suatu pagi di pekan kedua di bulan Maret 2009 silam (beberapa hari jelang kelahiran anak pertama kami, Kurnia A. Agatha), kami dikejutkan dengan sebuah kiriman.

Amplop besar nan tebal! Isinya sebuah buku berjudul "Rona" (Antologi Cerpen) karya Ishak Latif. Bahagia tiada terkira. Oleh-oleh terbaik dan paling menyenangkan sebagai seorang penggiat literasi adalah buku.

Antologi "Rona" adalah karya Ishak Latif yang mengantarkannya sebagai Cerpenis terbaik Singapura di tahun 2007. Setahun setelahnya, di bulan Oktober 2008, kami berjumpa di sebuah forum penulis muda ASEAN (dibawah 30 tahun). Saya beruntung menjadi delegasi Indonesia bersama tujuh penulis lainnya dan berkesempatan berjejaring dengan penulis lintas negara.

Lima bulan setelah pertemuan itu, Ishak mengirimkan bukunya. Dan sebuah surat pendek yang ditulis tangan, isinya menghaturkan selamat berbahagia jelang kelahiran anak pertama kami. Memang benar, surat itu tiba sekitar seminggu jelang persalinan istri saya.

Sambil merapikan amplop besar yang telah sobek itu, tanpa sadar ada satu amplop lagi yang entah apa isinya. Awalnya kami mengira hanya amplop kosong atau jangan-jangan isinya adalah foto-foto kami saat sepekan di karantina di Cisarua Bogor. Woww! Isinya uang merah! Di ujung akhir suratnya, setelah kami perhatikan detail ternyata ada tulisan: kutitipkan beberapa haribuan untuk kelahiran anaknya. Selamat menjadi Bapak!

Betapa bersyukur kami, mendapat rezeki tak terduga dari kawan jauh yang sebetulnya tidaklah terlampau akrab. Saat berbincang santai (hanya sekali waktu) sambil menikmati santap siang bersama penulis lainnya kala itu, Ishak memang sempat bertaya: Apakah sudah menikah? Istri saya sedang mengandung empat bulan, anak pertama bang! Diam-diam, Cerpenis santun itu menaruh ingatan kuat dan menjadi malaikat penolong bagi keluarga kami yang memang sedang membutuhkan biaya persalinan.

Tuhan selalu mengirimkan rezeki dan kebaikan dari arah yang tidak kita duga. Saya semakin yakin akan kalimat spiritual ini. Sejak itu pula, saya juga menaruh simpati pada jasa pengiriman barang. Saya merasa bahwa apa pun bisa diberikan dan didapatkan (dari manapun), sebab dunia telah terkoneksi satu sama lain berkat jasa pengiriman. Kehidupan menjadi tanpa batas. Kisah-kisah bertemali tanpa jarak.

***

Tetapi, saya termasuk orang yang awam perihal jasa pengiriman. Sependek pengetahuan saya, jasa pengiriman tidak ubahnya seperti kurir sebagaimana di film Premiun Rush yang dibintangi Joseph Gordon-Levitt dan Dania Ramirez. Penuh dengan tantangan dan kisah-kisah bersepeda yang menantang maut. Jadi, kurir adalah profesi paling berbahaya sebab harus bertanggungjawab pada perusahaan, barang itu sendiri dan terutama pada penerima barang.

Sebatas itu saja. Lalu, pada suatu malam (9/8/2018) di lantai 20 Sky Lounge Hotel Aston Makassar saya mendengar langsung bagaimana perusahaan jasa pengiriman itu bekerja secara profesional. Adalah PT. JNE (Jalur Nugraha Eka Kurir), sebuah perusahaan pengiriman terbesar di Indonesia yang membuka forum terbatas "KOPIWRITING". Topiknya menarik "Bisnis online yang menjanjikan". Inilah kali pertama saya mendengar langsung bagaimana pelaku utama jasa pengiriman berbagi informasi.

Tak kalah menariknya, tentu karena pesertanya adalah sepuluh Kompasianer Makassar dan wartawan bisnis se-kota Makassar. Hadir pula Mas Nurullah (COO Kompasiana), Mas Rio (Marcom Kompasiana) dan Mas Deri Fadillah (Head Business of Kompasiana). Narasumbernya juga super beken yakni Mayland Hendar Prasetyo (Head of Marketing Communication Divison JNE), Azhar Hasyim (Direktur E-Business Kominfo RI), serta duo cantik Devina Dewilarasati dan Janeta Dindasari Manao (Baye Fashion).

Dalam pemaparannya, Mayland bercerita banyak mengenai perkembangan bisnis JNE yang semakin woww! Katanya, JNE semakin tumbuh dengan inovasi dan produk berbasis teknologi informasi. 

Pelbagai paket inovasi JNE antara lain Pesona (Pesanan oleh oleh Nusantara), Jesika (jemput ASI seketika) dan layanan YES (Yakin esok sampai). Kini, JNE telah menjadi backbone pengiriman nasional yang menyediakan infrastruktur logistik untuk pengiriman last mile delivery, termasuk kiriman internasional.

(foto: dok pribadi, bersama Suriani Echal Wartawan Makassar Terkini)
(foto: dok pribadi, bersama Suriani Echal Wartawan Makassar Terkini)
Demi memberikan pelayanan terbaik, JNE sangat fokus pada pengembangan SDM serta sistem komunikasi online yang berkelas. Bayangkan saja, saat ini titik-titik layanan JNE telah mencapai di atas 6.000 lokasi dan masih terus bertambah seiring waktu. Dengan jumlah karyawan lebih dari 40.000 dan sekitar 7.000 armada, JNE optimis memberikan yang terbaik bagi bangsa---mendukung peluang bisnis online yang sekarang sedang gandrung.

"Kami telah membangun kerjasama dengan para e-commerce di seluruh Indonesia. Harapannya, JNE berkontribusi besar dalam mendukung UKM dan perkonomian di Indonesia," kata Andrey Laogi (Branch Manajer JNE Makassar) di sesi pembukaan acara KOPIWRITING.

JNE telah men-support pelaku start-up yang kita tahu didominasi oleh anak-anak muda. Bisnis online tentu berpeluang menambah jumlah pengusaha mandiri sebab didukung oleh pengguna internet yang pesat. 

Lebih dari seratus juta penduduk Indonesia telah bergantung pada smartphone, kata Azhar Hasyim. "Ini potensi pasar bagi online shop, marketplace, maupun e-commerce. Indonesia harus menjemput momentum ini, tentu dengan kemunculan produk-produk kreatif yang dishare online," jelas Azhar.

Devina dan Janeta adalah saksi mata, betapa teknologi informasi berhasil melambungkan omset bisnisnya. Dengan brand baye yang di sosial media dikenal dengan @wear.baye, dua perempuan muda ini memajang koleksi midi dress, outer dan pants yang terinspirasi dari nama-nama bunga. 

Dengan menawarkan busana cantik nan elegan bergaya casual formal, Baye mendapat respon positif dari pasar cewek-cewek muda urban, terutama. Devina mengakui bahwa keberhasilan Baye tidak lepas dari kerjasamanya dengan JNE. 

"Untuk pengiriman barang memang kami menggunakan jasa JNE, selain lokasi JNE yang sangat mudah ditemukan, pengiriman barang dari JNE tidak pernah mengecewakan," kata Devina.

Sampai di sini, saya semakin percaya bahwa jasa pengiriman semakin bisa diandalkan. KOPIWRITING kali ini juga menginspirasi saya untuk kelak bisa terlibat dalam bisnis online dengan mempercayakan jasa pengiriman melalui JNE. Ide-ide mulai bergentayangan dalam kepala. 

Lalu berpulang pada ingatan sepuluh tahun silam, tentang sahabat saya Cerpenis Singapura, Ishak Latif. Ia telah mengajarkan saya untuk mengenal jasa pengiriman, dan KOPIWRITING yang digelar JNE pekan ini telah menguatkan personal trust saya pada jasa pengiriman (khusunya JNE)---sebab kisahkisah dan kehidupan tiada berjarak lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun