Masa lanjut usia merupakan tahap akhir kehidupan yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Lansia sering mengalami penurunan kesehatan, kehilangan peran sosial, serta perasaan tersisih dan tidak dibutuhkan. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah psikologis seperti kesepian, kecemasan, bahkan depresi, terutama jika mereka kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan akibat proses menua selama fase ini, sistem sensorik dan motorik mulai berfungsi secara bertahap dan mendukung bayi dalam mengeksplorasi dunia.
Pada saat sekarang ini lansia kurang sekali mendapat perhatian yang kurang serius ditengah masyarakat terutama mengenai kecukupan gizi pada mereka. masa lanjut usiasebagai berikut :
1. usia 45-60 tahun, disebut middle age atau setengah baya,
2. usia 60-75 tahun, disebut alderly atau disebut usia lanjut pertama,
3. Â usia 75-90 tahun, disebut old atau tua,
4. usia diatas 90 tahun, disebut old.
Lansia yang sehat secara psikososial adalah mereka yang bisa menerima perubahan, merasa bahagia, damai, dan puas dengan hidupnya Namun, ketakutan menjadi tua atau merasa tidak berguna lagi bisa menimbulkan pandangan negatif tentang proses penuaan ketika lansia pensiun, mereka mungkin kehilangan pendapatan, teman-teman kerja, atau status yang sebelumnya dimiliki.Ini bisa memicu rasa kesepian dan isolasi sosial, terutama jika fungsi pendengaran atau penglihatan mereka menurun, yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah dalam kemampuan mereka melakukan aktivitas sehari-hari.
Ada 3 faktor yang salingmenunjang untuk pembentukan sikap, yaitu kognitif, konatif, dan afektif yangmerupakan presdiposisi terhadap tindakan dan perilaku seseorang.
a. Faktor kognitif yang mempengaruhi lansia meliputi penurunan fungsi kognitif seperti memori, perhatian, dan kecepatan pemrosesan informasi, serta faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, status gizi, dan penyakit penyerta. Perubahan kognitif pada lansia bisa berupa mudah lupa, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari.
b. Faktor konotatif yang mempengaruhi masa lanjut usia mencakup perubahan fisik, psikologis, sosial, dan kognitif yang terkait dengan usia tua. Faktor-faktor ini tidak hanya bersifat biologis tetapi juga melibatkan bagaimana seseorang beradaptasi dan merespons perubahan-perubahan tersebut dalam konteks sosial dan pribadi.