Mohon tunggu...
Anisah Meidayanti
Anisah Meidayanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer/Content Creator

Mantan anak kantoran, hehe. Sekarang dan seterusnya akan terus fokus menggali diri melalui karya tulis-menulis dan audio-visual

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Petis: Bumbu Local Pride Masyarakat Jawa Timur

9 Agustus 2022   19:05 Diperbarui: 9 Agustus 2022   19:17 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan petis yang secara warna unik. Foto by Ade Sulaeman/intisari.grid

Maka dari itu, banyak pedagang gorengan di kota Surabaya yang menyediakan sambal petis. Kalau sampai ada pedagang gorengan yang engga menyediakan petis maka akan timbul kalimat dan stigma "pelit" dari banyak pembeli ke pedagang tersebut. Sebegitunya memang eksistensi petis  di kota Surabaya.

Eksistensi petis ini walau secara tampilan unik dan bau yang khas sangat berarti bagi banyak makanan khas Jawa Timur. Sebab itulah, banyak kuah atau bumbu makanan khas Jawa Timur berwarna keruh cenderung hitam. Itu disebabkan karena bumbu dasar banyak makanan khas Jawa Timur seperti rujak cingur atau lontong balap ada campur tangan petis. 

Kalau lebaran gini, banyak bunda-ayahanda rumahan maupun pedagang makanan yang mencari dan membeli dalam jumlah banyak bumbu petis. 

Untuk selanjutnya dimasak sebagai menu makan pas lebaran. Selain opor ayam dan ketupat, wong Suroboyo biasa membuat makanan alternatif lain yang menggunakan bumbu dasar petis. Misalnya, tahu campur, rujak cingur dan lontong mie atau lontong balap. 

Bumbu local pride, legenda dan khas bagi masyarakat Jawa Timur ini secara penampilan memang tidak semenggugah bumbu atau sambal lainnya. Tampilannya yang mengandung konsep dark malah justru bikin jadi sosok bumbu yang misterius untuk disantap... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun