Mohon tunggu...
Anisa Maryanti
Anisa Maryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Psychology'20

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahagia Itu Diciptakan Bukan Dicari

30 Desember 2020   06:26 Diperbarui: 30 Desember 2020   06:44 2450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sering merasa insecure terhadap diri sendiri? Atau merasa overthinking? Hal ini biasanya sering dialami oleh orang-orang yang merasa kurang percaya diri dengan dirinya sendiri dan juga kemampuan yang sebenarnya ia miliki. Singkatnya, menjadi orang yang insecure itu dapat menimbulkan rasa takut dan juga cemas tentang diri sendiri yang akan menahan perkembangan diri. Terlalu sering memikirkan pendapat orang lain menyebabkan kita mungkin menjadi terobsesi dengan menyenangkan orang lain. Selalu ingin menjadi apa yang orang lain mau sampai mengesampingkan diri kita sendiri.

Bahkan beberapa dari kita mungkin lupa betapa pentingnya untuk menghargai diri sendiri sehingga kita kurang mengenali diri sendiri, tidak mengetahui kelebihan diri sendiri, serta memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah. Perlu diketahui bahwa sebenarnya kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri sendiri, bukan dari orang lain. Dengan mengenali diri sendiri dengan baik maka kita akan menyadari bahwa kebahagiaan yang sebenarnya memang berasal dari dalam diri sendiri dengan langkah awal yaitu mengenali diri sendiri. 

Ada banyak hal didunia ini yang bisa membuat manusia merasa bahagia. Banyak yang bilang kalau bahagia itu harus dikejar dan dicari. Dikejar secara mati-matian agar hasil sesuai keinginan. Bahagia bukan segalanya tentang harta,jabatan dan kemewahan yang dirasakan. Bagi sebagian orang, bahagia itu bisa berupa bentuk nilai. Dan sebagian orang pula bahagia itu tak bisa dihitung oleh nilai. Semua orang mendefinisikan kebahagiaan mereka secara masing-masing. Sesuai dengan keadaan,kebutuhan dan prioritas dalam hidup manusia itu sendiri. Bicara tentang bahagia memang hal yang sangat sederhana. 

Setiap manusia memiliki kadar kebahagiaannya tersendiri. Dan itu tak bisa kita jadikan sebagai bahan perbandingan setiap individu. Wajah yang tersenyum tidak menjadi patokan bahwa perasaan juga ikut bahagia dan tersenyum. Banyak orang diluar sana yang berperan bukan menjadi diri mereka sendiri demi membuat orang lain bahagia. Secara saya pribadi bahagia itu harus dimulai dengan diri sendiri.

Kenapa demikian? 

Karena tak ada yang lebih berharga selain kebahagiaan untuk diri sendiri. Bukan mencari kebahagiaan, tapi bagaimana cara untuk menciptakan kebahagiaan itu. Setiap orang pula punya prinsip hidup sendiri untuk bisa menciptakan kebahagiaannya. Mungkin banyak orang yang masih bertanya-tanya bagaimana cara untuk membahagiakan diri sendiri. 

Untuk mulai menciptakan kebahagiaan itu perlu adanya dialog antara diri sendiri. Bertanya seorang diri sebagai bentuk untuk lebih mengenali apa kehendak yang kita inginkan. Tanyakan pada diri kita, apa sebenarnya yang kita inginkan? Dan apa sebenarnya yang kita tidak inginkan? Dengan cara itu kita lebih memahami apa yang selama ini menjadi keinginan kita. 

Jadi, selama ini hidup kita digunakan untuk apa? Kebahagiaan kita bersumber dari siapa? Jangan kita terlalu menyempurnakan diri untuk orang lain agar terlihat baik, sampai lupa untuk menyempurnakan ibadah kepada Sang Pencipta. Memikirkan kebahagiaan orang lain sampai lupa untuk membahagiakan diri sendiri. Bahagia yang sebenarnya ialah bahagia yang bergantung kapada Sang Pencipta. Dan kecewa yang sebenarnya ialah bergantung kebahagiaan pada manusia. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun