Mohon tunggu...
Ilmu Sosbud

Menjadi Indonesia Hari Ini: Menjaga Nasionalisme di Tengah Tantangan Zaman

8 September 2025   18:40 Diperbarui: 8 September 2025   18:47 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia saat ini tengah memasuki era perubahan yang serba cepat. Aparatur Negara, khususnya, dituntut tidak hanya menguasai kompetensi teknis, tetapi juga memiliki landasan moral dan nasionalisme yang kokoh. 

Hal inilah yang coba ditegaskan dalam pembelajaran tentang Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara.

Ketiga tema ini tidak sekadar materi pembelajaran, tetapi refleksi atas permasalahan dan tantangan kebangsaan yang dihadapi saat ini, sekaligus tawaran upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi.

1. Wawasan Kebangsaan: Menghidupkan Kembali Spirit Persatuan

Permasalahan utama yang dijumpai hari ini adalah menurunnya rasa persatuan dan nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda yang lebih akrab dengan budaya global ketimbang nilai lokal. Tantangannya, bagaimana menjaga identitas kebangsaan tanpa menutup diri dari perkembangan dunia?

Upaya yang dapat dilakukan adalah meneguhkan kembali empat konsensus kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dalam praktik kehidupan sehari-hari. Wawasan kebangsaan bukan hanya teori, melainkan sikap hidup: menghargai perbedaan, menjaga harmoni, dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Analisis Isu Kontemporer: Kritis Tanpa Kehilangan Arah

Perkembangan teknologi digital membuat arus informasi semakin deras. Permasalahan yang muncul adalah maraknya hoaks, polarisasi politik, hingga pergeseran nilai sosial akibat penetrasi budaya asing. Tantangan kita bukan hanya menerima informasi, tetapi juga memilah mana yang benar dan bermanfaat.

Aparatur negara dituntut tidak hanya memahami isu, tetapi juga mampu menganalisis dan merumuskan sebab-akibat permasalahan serta solusi kebijakan yang tepat dan adaptif. Misalnya, bagaimana merespons perubahan iklim, bonus demografi, atau transformasi digital.

Upayanya adalah membangun kemampuan berpikir kritis, berlandaskan data dan nilai kebangsaan. Dengan begitu, generasi muda tidak mudah terjebak pada euforia isu global, melainkan bisa menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas.

3. Kesiapsiagaan Bela Negara: Bukan Hanya Urusan Militer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun