Trauma masa kecil merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan, terutama bagi individu yang kerap kali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari lingkungannya. Bentuk perlakuan tersebut dapat berupa tindakan perundungan, ejekan, merendahkan martabat, maupun perilaku lain yang meninggalkan luka psikologis. Peristiwa-peristiwa semacam ini sering kali terekam kuat dalam ingatan sehingga sulit dilupakan, bahkan hingga dewasa.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma masa kecil cenderung membutuhkan waktu yang panjang untuk memulihkan diri. Proses penyembuhan trauma tidak hanya menguras energi emosional, tetapi juga memengaruhi kemampuan individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berbagai perkataan, perbuatan, atau perlakuan negatif yang pernah dialami seolah hadir kembali dalam bentuk kilas balik yang tak terduga, seperti bunyi lonceng kecil yang membangkitkan memori menyakitkan.
Dalam konteks psikologi pendidikan, kondisi ini berimplikasi serius terhadap motivasi belajar, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, peran lingkungan pendidikan sangat penting dalam membantu individu menghadapi serta mengatasi dampak trauma, agar mereka mampu berkembang secara optimal baik secara akademik maupun emosional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI