Mohon tunggu...
Lyfe

Hapuskan Perpeloncoan, Kembalikan Indonesia Bermartabat

23 Agustus 2015   20:18 Diperbarui: 23 Agustus 2015   20:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Ospek adalah masa dimana para siswa atau mahasiswa baru di bekali pengetahuan tentang tempat barunya tersebut. Biasanya praktik ini di lakukan di sekolah-sekolah ataupun kampus-kampus. Jika kembali pada maksudnya untuk memperkenalkan tempat barunya supaya kelak para pendatang baru tersebut bisa belajar dengan nyaman dan tenang tentu itu adalah hal baik yang harus di dukung.

Tapi pada saat ini Masa orientasi tersebut justru sebagai ajang balas dendam senior kepada juniornya sebagaimana para senior dahulu pada saat masih menjadi junior. Di situ titik kesalahan dan membuat kegiatan ini banyak di kecam, dimana masa perkenalan tehadap tempat baru tersebut justru menjadi kegiatan perpeloncoan. Tentu pembaca pernah merasakan bagaimana nasib sebagai seorang junior dahulu pada saat menjalani kegiatan tersebut. Ada yang di suruh mengalungkan dot (Empeng), menggunakan tas karung, Kuncir sepuluh, kerudung di gantungkan sedotan, Mengalungkan jengkol atau permen di strepler dan di jadikan kalung, tas menggunakan ember, dan lain sebagainya. Coba dari seperti tersebut dimana titik pelajaran atau kebaikan yang di dapat? Junior hanya di permalukan dan dibuat seperti orang gila dengan berpenampilan seperti itu. Dan lagi alat-alat yang di gunakan untuk itu biasanya sulit di cari, membuat para orang tua terpaksa merogoh kocek lebih dalam lagi untuk mendapatkannya karena mereka takut anak-anaknya akan di hukum oleh seniornya. Hal seperti perpeloncoan ini adalah kesalahan yang meamang harus di perbaiki.

           Perpeloncoan ini sendiri sudah ada sejak lama sejak zaman Londo, zaman kolonial Hindia-Belanda. Seperti Mohamad Roem dalam buku Bunga Rampai dalam Sejarah Jilid 3 yang mengisahkan dirinya merasakan hal tersebut pada saat masuk Stovia. Perpeloncoan dinilai sebagai warisan kolonialisme dan feodalisme yang mendapat banyak protes dimana-mana. Kini Perpeloncoan diganti nama menjadi masa orientasi siswa. Namun apalah artinya jika kegiatan yang di jalani masih sama? Sampai dengan tahun ini masih ada saja korban meninggal akibat kegiatan perpeloncoan atau masa orientasi siswa itu. Kini Indonesia sudah terbebas dari Belanda dan sudah Merdeka katanya, maka sudah sebaiknya warisan perpeloncoan itu kita hapuskan.

Meski sudah ada aturan dari pemerintah untuk tidak melakukan perpeloncoan dalam masa orientasi siswa tapi masih saja ada sekolah atau kampus yang tidak mengindahkan peraturan tersebut. Aksi balas dendam masih sering di lancarkan oleh para senior yang ambisius. Pemerintah tidak tinggal diam atas masalah ini, seperti saja tahun 2015 ini sudah di tetapkan untuk pelaksanaan Ospek sebagai koordinatornya adalah dosen bukan lagi mahasiswa seperti tahun sbelumnya. Kita semua bisa membantu pemerintah untuk memantau kegiatan tersebut supaya tidak keluar jalur lagi. Kemendikbud sudah emmbuat situs resmi untuk pelaporan hal tersebut, mopd.kemdikbud.go.id .

Sekarang sudah bukan zamannya lagi Perpeloncoan mewarnai kegiatan masa pengenalan anggota baru pada tempat belajar barunya. Sudah seharusnya di ganti dengan kegiatan positif. Bukan lagi mengumpulakan barang-barang aneh dan membaut junior kita terlihat tidak waras. Untuk para senior sbeaiknya merangkul para junior supaya menjadi orang berguna kelak. Berikan informasi bermanfaat tentang pelajaran ataupun tempat belajar barunya, ciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Bukan lagi menanamkan dendam yang turun temurun. Untuk hukuman jika melakukan kesalahan sebaiknya bukan justru di permalukan di depan umum. Timpalah mentalnya untuk mengakui keslahannya di depan umum kemudian hukumlah dengan hukuman yang mendidik dan manusiawi. Mari buatlah Indonesia ini kembali menjadi Negara terhormat di mana putra dan putrinya Cerdas, Mencintai negara dan sesama, Pemaaf, dan Kreatif.

Hapuskan perpeloncoan dari kegiatan Masa Orientasi ataupun Ospek. Jadilah putra dan Putri Indonesia yang bermartabat, Cinta terhadap tanah air, dna membawa harum nama Bangsa, Keluarga dan Sekolah/Kampus tempatnya menimba Ilmu.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun