Mohon tunggu...
Anisa Dewi
Anisa Dewi Mohon Tunggu... Univeritas 'Aisyiyah Yogyakarta

hobi membaca, suka musik, suka mendengar cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) dan Kesehatan Mental Mahasiswa

12 September 2025   22:47 Diperbarui: 12 September 2025   22:47 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yogyakarta-Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta pada hari Jumat 12 September 2025, telah melaksanakan pra mataf 2 dengan mendatangkan 2 narasumber yang luar biasa memberikan ilmunya kepada mahasiswa baru UNISA Yogyakarta dengan mengharapkan semoga ilmu tersebut bermanfaat bagi mahasiswa baru.

Nah, narasumber yang pertama adalah Bapak Arif Nur Kholid yang menyampaikan MDMC( Muhammadiyah Disaster Manajemen Center). Bencana itu apa sih? Bencana adalah kejadian kondisi manusia tidak siap menentukan kendali kondisi tersebut. Pada tahun 2025, di Indonesia terjadi bencana dengan total 2.170 seperti gempa bumi, tanah longsor , banjir, abrasi, kebakaran, dan gunung meletus. Sobat UNISA tahu ga sih bahwa sebenernya gunung meletus bukan termasuk dalam sebuah bencana, faktanya gunung meletus ada sebelum manusia ada di bumi ini. Gunung meletusn adalah cara Allah Swt.  untuk mempersiapkan tempat tinggal manusia. Menurut data muhammadiyah, sejak berdiri muhammadiyah sudah terbentuk tim-tim keselamatan (bantuan kesehatan dan bantuan bencana). Pada tahun 1923, terbentuk PKO (Penolong Keselamatan Oemom) sekarang menjadi PKU. Di tahun 2010 di  bentuklah MDMC, banyak relawan dari luar bahkan mahasiswa juga banyak yang ikut menjadi relawan.

Bencana dalah rangkaian peristiwa yang mengannggu kehidupan, tapi faktanya manusia sendiri yang merusak lingkungannya yang mengakibatkan banjir, kebakaran,  abrasi, dsb. Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dngan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitas, dan rekrontruksi bencana. Siklus manajemen bencana sebagai berikut:

  • Mitigasi/pencegahan, mengurangi risiko bencana sebelum terjadi
  • Kesiapsiagaan (Preparedness), merencanakan dan mempersiapkan diri untuk menanggapi bencana
  • Respons/tanggap darurat, menanganin dampak segera dari bencana yang terjadi
  • Pemulihan (Rehabilitasi dan Rekonstruksi), memuihkan kondisi masyarakat dan lingkungan ke kondisi yang normal dan kondusif.

Tingkatan status gunung api di Indonesia yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan potensi berbahaya. Ditentukan  berdaarkan pengamatan visual dan instrumental.

  • Level I (Normal), tidak ada peningkatan yang signifikan
  • Level II (Waspada), menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Erupsi ringan dapan terjadi.
  • Level III (Siaga), aktivitas semakin jelas dan diikuti letusan utama
  • Level IV (Awas), tingkat aktivitas paling memungkinkan terjadinya erupsi besar.

Lanjut ke narasumber kedua yaitu dr. Komaruddin, M.Psi  yang menyampaikan materi berjudul Kesehatan Mental Mahasiswa. Apa itu kesehaatan mental? Kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil dan di lingkungannya dapat mengatasi stress sehari-hari. Nah sehat mental artinya individu terhindar dari gangguan jiwa dan gejala penyakit jiwa. Ciri-ciri kesehatan mental sebagai berikut;

  • Merasa bahagia dan positif
  • Hubungan yang baik
  • Mampu mengelola stress
  • Rasa percaya diri
  • Keseimbangan hidup

Apa sih stress itu? Stress adalah reaksi tubuh terhadap tekanan mental dan emosional, yang biasanya muncul saat merasa kehilangan kendali atas sesuatu. Penyebab stress bisa dari berbagai faktor, baik dari dalam diri maupun lingkungan. Berikut ciri-ciri stress;

  • Mudah marah
  • Suasana hati mudah berubah  (mood swing)
  • Sulit fokus dan mudah lupa
  • Gangguan tidur
  • Perilaku menarik diri dari lingkungan
  • perubahan pola makan

Nah untuk menangani masalah-masalah diatas dalam psikologi ada yang namanya strategi coping. Strategi coping adalah perilaku yang digunakan seseorang untuk mengurangi stress serta emosi tidak nyaman yang muncul dari situasi sulit atau mengancam. Jenis-jenis strategi coping antara lain,

  • Problem-focused coping, fokus pada masalah
  • Emotion-focused coping, fokus ada emosi
  • Meaning-focused coping, fokus pada makna
  • Social coping, fokus sosial

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun