Mohon tunggu...
Anisa NoviaRamadani
Anisa NoviaRamadani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Bone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Keuangan Publik Islam dan Keuangan Konvensional Saat Ini

25 Januari 2024   09:38 Diperbarui: 25 Januari 2024   09:50 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perbandingan antara keuangan publik Islam dan keuangan publik konvensional saat ini, terlihat bahwa keuangan publik Islam menawarkan suatu paradigma yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan prinsip-prinsip etika. Keberlanjutan dan keadilan ekonomi menjadi fokus utama keuangan publik Islam, yang dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Sistem keuangan publik konvensional, sementara telah terbukti efektif dalam memicu pertumbuhan ekonomi, sering kali dihadapkan pada tantangan terkait ketidaksetaraan ekonomi dan dampak lingkungan. Di sinilah keuangan publik Islam menonjol, dengan menekankan larangan riba dan investasi yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini dapat membentuk fondasi ekonomi yang lebih adil dan ramah lingkungan.

Namun, perbandingan ini juga mengungkapkan beberapa hambatan yang dihadapi oleh keuangan publik Islam, seperti kurangnya harmonisasi antara sistem keuangan syariah dan konvensional, serta perluasan pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip tersebut. Selain itu, keberlanjutan keuangan publik Islam juga bergantung pada inovasi instrumen keuangan syariah yang terus berkembang.

Secara keseluruhan, keuangan publik Islam dan keuangan publik konvensional memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan salah satu sistem ini tidak harus bersifat eksklusif, dan keduanya dapat saling melengkapi. Bagi negara-negara yang mampu mengintegrasikan elemen-elemen positif dari kedua sistem ini, ada potensi untuk menciptakan model keuangan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun