Mohon tunggu...
Anisa Yulinar Anggarani
Anisa Yulinar Anggarani Mohon Tunggu... Sekretaris - Panggil saja Yulinar

Cheer up

Selanjutnya

Tutup

Healthy

3 Potensi Pangan Lokal sebagai Substitusi Beras dan Gandum

29 Februari 2020   20:40 Diperbarui: 29 Februari 2020   20:52 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari berbagai sumber, diolah pribadi

Berbicara tentang pangan, pastinya tidak jauh dari asupan gizi yang tubuh kita terima setiap harinya. Rata-rata dalam sehari, seseorang dapat mengonsumsi makanan pokok sampai 3 kali. Namun sayangnya, makanan yang dikonsumsi terbilang cukup monoton , hanya seputar beras dan gandum. Bahkan tak jarang yang mengonsumsi keduanya secara bersamaan.

Apalagi generasi milenial saat ini, jika ditawari untuk makan mie dibanding singkong, sebagian besar akan lebih memilih mie karena lebih kekinian dan dikemas dalam berbagai citarasa yang unik. Beberapa juga menganggap bahwa singkong merupakan makanan orang dulu dan sudah ketinggalan jaman.

Padahal perlu kita ketahui bahwa disversifikasi pangan sangat diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizi seseorang. Hal ini juga berkaitan dengan ketersediaan sumber pangan dalam negeri. Kita mungkin sudah tahu jika gandum bukan komoditas dalam negeri, begitu pula dengan stok beras yang terkadang tidak mencukupi. Sampai-sampai Pemerintah harus putar otak dan mengambil kebijakan untuk mengimpor kedua bahan makanan pokok tersebut.

Menurut Badan Pusat Statistik, impor gandum dari Australia sebesar 2,4 juta ton pada tahun 2018. Sedangkan untuk impor beras dari 8 negara pada 2018 mencapai angka 2,2 juta ton.

Sebuah angka yang terbilang besar bagi negara yang kaya akan sumber daya alam, sumber pangan nya pun melimpah. Melihat keprihatinan tersebut, sudah saatnya untuk kita bangkit memaksimalkan potensi pangan lokal kita untuk Indonesia yang lebih mandiri dan sehat.

Lalu, apa saja potensi pangan lokal yang kita miliki?

Tentunya banyak, namun siapa yang tidak mengenal jagung, singkong, dan sagu? 

Ya, ketiga bahan pangan tersebut bisa dibilang sebagai makanan substitusi nasi di beberapa wilayah di Indonesia. Mari kita lihat lebih lanjut mengenai potensi dan kandungan gizi ketiga bahan makanan tersebut.  

1.Jagung
Tumbuhan dengan nama latin Zea mays ini selain sebagai sumber karbohidrat juga memiliki citarasa yang manis dan gurih. Saat ini sudah banyak berkembang produk beras dengan bahan baku jagung. Kelebihan dari beras jagung ini adalah kandungan serat pangan (dietary fiber) dengan Indeks Glikemik (IG) relatif rendah dibanding beras dari padi sehingga beras jagung baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.

Selain dapat dijadikan beras, jagung juga diolah menjadi tepung jagung dan pati jagung (maizena) yang dapat dijadikan berbagai santapan seperti biskuit, tortilla, bahkan bisa dijadikan substitusi terigu untuk membuat mie dan cake. Sementara, di Indonesia ini sentra produksi jagung tersebar di berbagai wilayah, salah satunya ada di Gorontalo.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun