Hari hari demi hari aku lalui tanpa kehadiran suami ku, saat hamil muda seperti ini aku sangat membutuhkan kehadiran suamiku, tapi apa boleh buat, diapun pergi demi istri dan calon anaknya yang sedang ku kandung, bukan main-main, aku hanya bisa mendokan semoga dia lancar menghadapi test demi test yang diberikan oleh ITI.
Setiap sore aku selalu mual-mual, muntah dan susah sekali makan, badan terasa lemas, memang sungguh nikmat menjadi ibu hamil, kalau malam tiba susah sekali tidur karena harua bolak balik kamar mandi buang air kecil, terkadang juga mulut terasa pahit. Oh tuhan...sungguh nikmatmu yang luarbiasa ini yang sangat-sangat aku syukuri.
Sejak hamil muda kerjaku hanya bersantai-santai ria, ibuku tak membolehkan ku bekerja terlalau berat.
Malampun tiba, semua sudah tertidur, hanya aku yang belum tertidur. Sepi rasanya karena tak ada suami yg menemani, mungkin ada baiknya aku WA suamiku.
"Mas, lagi apa?"
"lagi belajar dek"
"belajar apa mas?"
"psikotes buat besok"
"ooo...masih lanjut lagi ya"
"iya dong, gimana kabar adek hari ini?"
"alhamdulillah sehat mas, cuma debay agak rewel aja haha".