Mohon tunggu...
Anis fitriah
Anis fitriah Mohon Tunggu... Lainnya - Anis Fitriah

Bismillah, Belajar Menulis Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suka Duka Hidup di Perantauan (Part 1)

4 Februari 2021   17:00 Diperbarui: 4 Februari 2021   17:01 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu keris siginjai.jambi.liputan6.com

Malam mulai larut, suasana pun semakin sunyi, jam dinding telah menunjukkan pukul 11 malam, para tamu telah pulang ke rumahnya masing-masing, menandakan walimatul ursy pernikahanku telah usai. Mulai detik ini malam ini aku telah berubah status menjadi seorang istri dan menantu.

Aku tidak tau pasti bertemu dengan suamiku kapan dan dimana, yang jelas aku dan suamiku dulu adalah teman satu sekolah dasar, namun smp, sma dan kuliah aku di bengkulu dia di ponorogo, singkat cerita aku dan suamiku bertemu dan bertunangan pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 kami menikah.

Seperti biasa, saat pagi tiba tugas ku adalah membereskan rumah, mencuci baju, piring, dan semua pekerjaan rumah, tapi kali ini beda, karena rumah lebih berantakan dari biasanya, karena rumah habis dipakai untuk acara walimatul ursy.

"Mas, mas yang beresin bagian depan ya, adek bagian belakang", pintaku sambil tersenyum manja.

"asyiaapp istriku sayang...", sahut suamiku sambil mecubit hidungku.

Kemudian aku berlalu menuju dapur untuk mengerjakan semua tugasku. Lumayan juga pekerjaannya, cukup melelahkan.

"huh...capek ternyata" aku mengusap keningku yang tengah dibasahi kringat.

"capek ya...." tiba-tiba suamiku datang dan memelukku dari belakang.

"iya capek nih, tapi kalau udah liat senyum mu, hilang capekku" sahut ku dengan mencubit hidungnya.

Semuanya sudah bersih dan rapi seperti semula, meski harus dikerjakan dalam waktu 2 hari. Hari-hari selanjutnya seperti biasanya keluargaku, nerkumpul dan bercengkrama bersama ibu bapak dan adik-adik, bedanya sekarang telah hadir keluarga baru yaitu suamiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun