Pergi Ke Singapura (menggantikan pensi SMP Labschool Jakarta)
Perjalananku kali ini ke Singapur bukan untuk berliburan tetapi untuk membawa nenek yang sedang sakit. Nenek saya dalam bahasa bataknya kami panggil dengan sebutan opung berumur 73 tahun, biasanya masih sangat aktif bekerja.Â
Opungku tidak bisa berdiam diri dan selalu sibuk dalam mengurus usahanya dalam bidang Pendidikan. Tetapi seminggu yang lalu opung tiba-tiba mengeluh sakit mata dan pusing. Setelah berobat di Medan dokter menyatakan opung terkena Hipertensi dan harus dirawat di rumah sakit. Setelah beberapa hari dirawat keadaannya bukan semakin membaik tetapi semakin menurun. Penglihatannya berkurang dan daya ingatnya semakin berkurang.
Pada saat kondisi kesehatan opung menurun saya sedang melaksanakan kegiatan pelantikan pramuka di mekar sari. Mama memutuskan untuk pergi melihat opung ke Medan bersama saya dan Adik.Â
Pagi-pagi sekali saya di izinkan kepada guru untuk mengunjungi opung. Perjalanan kami dari Jakarta ke Medan yang biasanya terasa menyenangkan, kali ini saya merasa sedih.Â
Di sepanjang perjalanan saya selalu terbayang opung dan keadaannya yang saya dengar yang semakin menurun. Perjalanan Jakarta-Medan yang ditempuh selama dua jam terasa sangat lama. Untuk mengalihkan perhatian saya mencoba menikmati fasilitas pesawat dengan menonton Tudan membaca Novel.
Sebenarnya saya juga sedih karena tidak bisa ikut kegiatan di hari terakhir pelantikan pramuka. Pelantikan di Mekar Sari diadakan selama dua hari. Hari pertama saya dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Kegiatan di hari pertama ini sangat banyak mulai dari upacara pembukaan di pagi hari sampai api unggun di malam harinya. Hari pertama ini terasa sangat menyenangkan. Di hari kedua kegiatan penutupan, saying saya tidak bisa ikut. Tapi tidak apa-apa karena saya juga sangat ingin melihat opung yang sedang sakit.
Setelah tiba di bandara Kuala Namu di Medan kami langsung menuju Rumah Sakit tempat opung di rawat. Di RS sudah banyak saudara yang berkumpul untuk menjenguk opungyang terbaring lemah.
Malam itu juga sesampai kami di Medan, keluarga mengadakan rapat keluarga dan memutuskan unuk membawa opung berobat ke Singapur. Tujuan kami ke Singapur dengan pertimbangan lebih lebih dekat dengan Medan dan RS disana sudah baik dalam fasilitasnya.
Beruntungnya di Medan banyak perwakilan-perwakilan RS yang diluar Negri. Ada yang dari Singapur, Thailan, Penang dan Kuala Lumpur. Mereka membuka perwakilan ini dengan maksut promosi sehingga sangat banyak orang Indonesia yang datang berobat ke sana.Â
Saya sangat berharap RS di Indonesia nantinya akan lebih bagus faisilitas dan pelayanannya dibandingkan disana. Saya bercita-cita menjadi dokter yang hebat dan selalu membantu orang yang membutuhkan. Kami sudah menghubungi perwakilannya dan sudah siap berangkat ke esokan harinya.
Saat keberangkatan kami membawa opung ke Singapur hati terasa tidak tenang dan penuh kehawatiran. Saya berdoa semoga perjalanan kami ini dimudahkan Allah dan opung kuat selama perjalanan. Kami berangkat sebanyak 8 orang. Kehawatiran yang sama juga terlihat di wajah keluargaku. Namun sepertinya semua mencoba untuk tenang.
Dengan izin Allah perjalanan kami lancer. Sesampai di Congi Singapur kami sudah ditunggu Ambulans dari RS yang telah dihubungin dan taksi yang membawa keluarga menuju RS.
Setelah tiba di RS Elysabeth Singapur, dokter langsung melaksanakan tindakan pemeriksaan ke opung. Segera dilakukan pemeriksaan darah CT.Scan,EKG, Rongsen, pemeriksaan jantung. Saya sangat kagum dengan dokternya yang baik ramah. Hal ini membuat saya semakin yakin untuk mengejar cita-cita saya mejadi dokter. Keesokn harinya dokter visit dan menerangkan seluruh hasil pemeriksaan kepada keluarga. Alhamdulillah dokter mengatakan tidak ada yang terlalu dirisaukan pada kondisi opung dan akan segera pulih dan kembali normal.
Disela-sela menjaga opung di rumah sakit saya sempatkan beberapa jam untuk berkeliling Singapur. Posisi RS dan penginapan kami berdekatan dan berada di pusat kota Singapur. Untuk menuju RS dari penginapan melewati pusat perbelanjaan sehingga dapat mengurangi rasa bosan. Malam hari saya dapat menikmati kota Singapur dengan puas karena yang boleh menjaga pasien di RS hanya 2 orang.
Dengan izin Allah kondisi opung saya semakin membaik dari hari kehari, dan hari ke 4 diperbolehkan pulang. Rasa syukur saya selalu ucapkan selama perjalanan pulang ke Indonesia.
Â