Mohon tunggu...
Dzurriah Aninda Syafa
Dzurriah Aninda Syafa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menciptakan Lingkungan yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas

15 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:06 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semua orang pasti ingin menjalahi kehidupan dengan aman dan nyaman, bukan? Hal seperti itu sudah seharusnya dinikmati oleh setiap individu, begitupun dengan penyandang disabilitas. Namun faktanya, masih ada sejumlah tantangan dan perbedaan yang menempatkan penyandang disabilitas  dalam posisi yang sulit untuk merasakan kehidupan yang dipenuhi oleh rasa aman dan kenyamanan yang layak. Padahal sudah seharusnya kita menciptakan kesetaraan. Tentu saja hal seperti ini harus segera diubah untuk menciptakan lingkungan inklusif bagi semua individu.

Penyandang disabilitas merupakan individu yang mengalami keterbatasan baik kondisi fisik, sensorik, mental maupun intelektual sehingga membatasi aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dan kesulitan berpartisipasi penuh serta efektif dalam masyarakat. Ada 3 peristiwa yang menyebabkan kelainan pada penyandang disabilitas, yang pertama yaitu oleh peristiwa prenatal, yaitu sejak di dalam kandungan yang disebabkan oleh teratogen, faktor ibu, faktor ayah, dan lingkungan. Kedua yaitu peristiwa natal yaitu terjadi pada saat anak dilahirkan yang disebabkan karena asupan oksigen kurang, pendarahan di otak, terlilit tali pusar, posisi sungsang, dan lain sebagainya. Terakhir yaitu peristiwa pasca natal yaitu setelah anak dilahirkan dan masa pertumbuhan yang disebabkan kecelakaan, tumor otak, kejang, keracunan, dan lain sebagainya. Ada berbagai jenis penyandang disabilitas dan memiliki perbedaan kebutuhan yaitu tunanetra, tuna rungu, tuna wicara, tuna laras, tuna grahita, gangguan ganda, ADHD, Autisme, slow learner, anak berbakat, ADHD, autisme, dan berbagai jenis penyandang disabilitas lainnya.

Penting untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas yaitu lingkungan yang dapat memberikan aksesibilitas mudah dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Lingkungan yang ramah disabilitas adalah lingkungan yang dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Ada berbagai macam kebutuhan bagi penyandang disabilitas, yang pertama yaitu berupa kebutuhan fisik seperti aksesibilitas, alat bantu, berbagai layanan. Yang kedua yaitu kebutuhan non fisik berupa pemahaman dan penerimaan, pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan terciptanya lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas maka mereka merasa diterima, dihargai, dan didukung. Selain itu dapat mendorong keterlibatan sosial sehat dan interaksi positif. Selanjutnya melalui lingkungan aman dan mendukung pertumbuhan maka dapat menjaga kesehatan mental dan emosional penyandang disabilitas. Mungkin juga melalui fasilitas mendukung dapat memberikan peluang bagi penyandang disabilitas dalam mengembangkan keterampilan hidup mandiri yang nantinya dapat mengembangkan potensi. Tentu saja untuk menciptakan lingkungan yang ramah harus ada dukungan dari seluruh individu dan bukanlah hal yang mudah

Cara untuk menciptakan lingkungan ramah bagi penyandang disabilitas, yaitu:

  • Pemahaman atau kesadaran tentang penyandang disabilitas

Semua individu memiliki hak dan kewajiban yang sama. penting memahami bahwa penyandang disabilitas perlu perlakuan khusus karena keunikan dan keterbatasan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Berbagai stigma terhadap penyandang disabilitas masih ada di kehidupan, hal tersebut dapat  membuat mereka merasa dibedakan dan sulit berpartisipasi penuh dalam masyarakat. dengan pemahaman yang mendalam terhadap penyandang disabilitas diharapkan mampu menghapus stigma dan stereotip negatif karena sudah seharusnya sebagai sesama individu saling bersikap terbuka dan menerima

Aksesibilitas merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dan seharusnya didapatkan bagi penyandang disabilitas. Aksesibilitas dapat memudahkan mereka untuk mengakses tempat-tempat umum, layanan publik, dan fasilitas umum sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup. Contoh dari aksesibilitas yaitu trotoar atau jalan yang ramah pada kursi roda, lift pada transportasi umum, ketersediaan toilet dengan desain ramah disabilitas, penggunaan aplikasi atau perangkat lunak untuk membantu mengakses teknologi, layanan transportasi khusus, dan lain sebagainya.

            Namun sayang, karena kurangnya perhatian dari masyarakat justru menyebabkan hal ini kurang efektif, contohnya yaitu di beberapa daerah terdapat trotoar yang sudah menyediakan kemudahan jalan bagi penyandang disabilitas melalui jalan khusus namun malah dimanfaatkan oleh pedagang untuk berjualan. Situasi ini mengakibatkan trotoar tidak lagi berfungsi secara optimal sebagai jalur yang ramah bagi penyandang disabilitas. Akibatnya, mereka yang menggunakan kursi roda atau memiliki keterbatasan mobilitas tidak dapat melintasi trotoar dengan lancar karena adanya halangan yang tidak seharusnya ada di sana. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami, menjaga dan menghormati hak penyandang disabilitas demi menciptakan lingkungan adil bagi semua individu.

  • Pendidikan inklusif

Pendidikan inklusif merupakan suatu sistem pendidikan yang menciptakan kesetaraan serta kesempatan pada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang tanpa perbedaan. Hal ini menunjukkan prinsip bahwa semua anak termasuk anak penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan tanpa terkecuali. Model pendidikan ini yaitu berupa sekolah inklusi dimana penyandang disabilitas maupun anak reguler berada dalam satu sekolah yang sama dan mungkin saja di kelas yang sama. Mereka dapat berinteraksi, belajar, dan tumbuh bersama dalam kelas yang sama, memperkuat nilai-nilai keberagaman dan saling penghargaan di antara siswa-siswi. Dengan mendorong pendidikan inklusif, kita menciptakan lingkungan di mana setiap anak diterima dengan baik, diberdayakan, dan dihargai, sesuai dengan hak-haknya sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan setiap wilayah memiliki setidaknya satu sekolah inklusi di setiap jenjang, sehingga pendidikan yang layak dapat diakses dengan mudah oleh penyandang disabilitas tanpa diskriminasi.

Perlu diingat bahwa menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas tidaklah mudah, perlu kerja sama dan solidaritas antara semua masyarakat dengan mengedepankan nilai keberagaman dan sikap menghargai sesama. Jadi, marilah kita menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas sehingga terwujudnya masyarakat yang inklusif, di mana setiap individu diterima dengan hangat, diberdayakan sepenuhnya, dan dihargai tanpa batasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun