Mohon tunggu...
ANI MABRUROH 2108086134
ANI MABRUROH 2108086134 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kesibukan sehari hari sebagai mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Siswa

6 Mei 2024   01:25 Diperbarui: 6 Mei 2024   02:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Siswa

Pada dasarnya karater seseorang terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetic dan lingkungan. Pembentukan karakter seseorang memerlukan proses yang panjang di seluruh hidup mereka, bukan bakat bawaan. Karakter seseorang dibentuk oleh lingkungannya, keluarganya, sekolahnya, dan komunitas di sekitarnya. Orang tua, saudara, teman sebaya, guru, dan orang lain yang dekat dengan seseorang memainkan peran penting dalam membentuk karakter seseorang.

Sekolah adalah tempat yang dapat digunakan untuk mencerdaskan generasi muda bangsa sekaligus membentuk karakternya. Sekolah harus dapat menjadikan pendidikan karakter sebagai tatanan nilai yang berkembang dengan baik yang dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Selain itu, pendidikan lebih dari sekadar berinteraksi anatar guru dan siswa saja melalui media elektronik yang memadai saat proses pembelajaran berlangsung, hal ini tidak mampu menumbuhkan karakter siswa untuk secara aktif berkembang menjadi individu yang kuat secara moral, percaya diri, kepribadian, dan keterampilan yang diperlukan untuk dirinya sendiri, komunitas, negara, dan bangsa.

Perkembangan dan kemajuan teknologi dalam segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan, telah memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aktivitas manusia, terutama di era yang serba maju saat ini. Dunia pendidikan harus diramu sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang yang meliputi integritas, religious, nasionalisme, kemandirian, dan gotong royang yang tercemin pada diri peserta didik. Seperti yang kita ketahui, masyarakat Indonesia akan berubah karena globalisasi. Seseorang yang tidak menerima pendidikan karakter akan mengalami krisis moral yang mengarah pada perilaku negatif di masyarakat, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan sebagainya.

Dalam situasi saat ini, jumlah peningkatan kekerasan di kalangan remaja dan masyarakat meningkat pesat, selain itu  penggunaan bahasa dan kata-kata yang tidak baik oleh siswa, kurangnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, dan kurangnya rasa terima kasih kepada guru dan orang tua dan kurangnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok, budaya kebohongan dan ketidakjujuran, dan adanya rasa curiga dan kebencian antar sesama menjadi hal yang wajar bagi siswa yang tidak memiliki atau tidak memahami akan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter itu sendiri merupakan suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.

Tujuan pendidikan karakter ini adalah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita ke arah kemajuan tanpa bertentangan dengan norma yang berlaku. Pendidikan karakter ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa untuk menjadi orang yang beriman, bertakwa, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Kusuma, 2007). Menurut Sunarti (2005), pendidikan karakter bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan berikut:

Memahami berbagai karakter baik manusia

Dapat mengartikan dan menjelaskan karakter

Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari dan

Memahami sisi baik menjalankan perilaku berkarakterPada intinya tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong. Selain itu pendidikan karakter juga membentuk bangsa yang mempunyai jiwa patriotik atau suka menolong sesama, berkembang dengan dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan serta teknologi, beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan karakter pada dasarnya menanamkan kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan karakter harus diajarkan, dijadikan kebiasaan, dan dilatih secara teratur sehingga menjadi karakter bagi peserta didik, dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pendidikan karakter anak didiknya. Untuk mnerapkannya guru harus memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya. Guru akan membantu siswa menerapkan nilai-nilai karakter. Seperti yang disebutkan dalam pepatah jawa yaitu Guru adalah seorang yang digugu dan ditiru. Ini berarti bahwa apa pun yang disampaikan oleh guru, baik secara lisan maupun tulisan, dapat dipercaya dan diakui oleh semua siswa. Sementara ditiru berarti bahwa seorang guru harus menjadi suri tauladan atau contoh dalam segala hal yang dia lakukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru menjadi teladan dan panutan bagi semua muridnya.

Selain sekolah keluarga juga menjadi tempat tumbuhnya Pendidikan karakter yaitu dengan cara meningkatkan pendidikan karakter yang berbasis keluarga, keluarga dan rumah tangga dapat digunakan sebagai lingkungan pertama dan utama di mana karakter dan watak dibentuk oleh peserta didik. Rumah tangga harus diubah menjadi "sekolah cinta", tempat belajar yang penuh dengan cinta dan kasih sayang, dan tempat pertama di mana nilai-nilai kebaikan dan prinsip-prinsip dasar ditanamkan dalam kehidupan yang diharapkan peserta didik.

Jika aktivitas dilakukan secara teratur dan berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan, itu akan membentuk karakter seseorang. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus dimulai sedini mungkin untuk memastikan anak-anak memiliki kemampuan untuk menanamkan karakter yang baik sehingga mereka dapat mempertahankannya ketika mereka dewasa. Pendidikan karakter yang diberikan di sekolah dapat diterapkan pada setiap mata Pelajaran yang dilakuan oleh guru terlebih dahulu dan siswa akan menirukannya. Setiap subjek yang terkait dengan norma-norma harus dibuat dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun