Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ternyata, Mengapung di Dung Supit-Slambrit Itu Asik Loh

24 Oktober 2020   19:05 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:07 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Akhir pekan, cuaca gerah mewarnai banyak wilayah Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Terbersit keinginan untuk menyejukkan badan dengan mandi di sungai yang terdapat mata air. Pasti sejuk segar.

Ide inilah yang membuat beberapa anggota PPKBD, Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa Kecamatan Kraton akan datang ke destinasi mata air di salah satu desa kecamatan Kraton.

Tepatnya desa Slambrit, ada lokasi dengan nama Dung Supit. Mempunyai tempat mandi dengan sumber mata air dan kedung, yakni bagian sungai yang terbendung.

Tempat itu sekarang sedang diupayakan menjadi destinasi baru kunjungan. Kerja bakti telah dilakukan warga desa setempat agar lokasi itu menjadi tempat yang nyaman dan menarik. Merapikan, membersihkan hingga mewarnai Dam peninggalan Belanda yang menjadi tempat bendungan aliran air sungai Giran itu.

Datang, dengan masker (Dok. pribadi)
Datang, dengan masker (Dok. pribadi)
Pagi hari, sekitar pukul 8 pagi rombongan PPKBD datang ke Balai desa. 7 orang perempuan mengenakan kaos lengan panjang biru kebesaran. Disambut ketua BPD Lukman dan Perangkat Desa Amir Mahmud. Kemudian baru diantar ke lokasi sasaran.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Pas, ada sekumpulan anak muda dusun pesanggrahan yang sedang melakukan pengecatan dam. Hingga bisa menjadi spot selfie pula, selain tentu saja aliran air sungai yang menyejukkan kulit kaki ketika menjejak di antara bebatuannya.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Grojokan air di dam yang menyerupai air terjun mini tak luput dari obyek pemanfaatan. Berbasah -basah segar lalu mengambil gambar sembari tertawa lepas. Mengesankan suka ria berjumpa air di dung supit.


Hingga ada tawaran untuk mandi di kedung. Widiih takut awalnya, takut dalam dan basah kuyub karena tak membawa baju ganti. Ternyata, ada hal lain yang lebih menarik, yang mampu  mengalahkan rasa takut itu. Yakni mandi mengapung.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Ojin Risetter HPI, Himpunan Pariwisata Indonesia yang sedang membantu desa Slambrit mengembangkan wisata menjelaskan yang dimaksud. Mandi dengan pelampung, bermain air sambil membentuk formasi. Dijamin bagus bila difoto. Tak kan tenggelam katanya. Sesuatu yang baru pertama kali akan dirasakan anggota PPKBD itu.

Tertantang, mereka mengiyakan ajakan sang risetter. Satu persatu diantara perempuan itu diberi satu pelampung. Mengenakan pertamakali. Dipandu risetter itu. Mulai dari memasukkan tangan sampai mengikat agar tak terlepas ketika dipakai. 

Sesudah dirasa memenuhi standar keamanan barulah sang risetter mengajak para perempuan pendekar KB di desa masing-masing itu nyemplung, masuk sungai.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Histeria suka terdengar saat nyemplung, tidak menyangka bakal mengapung saja. Tidak ada yang tenggelam. Pelampungnya berfungsi baik semua. Setelah kenyamanan dan adaptasi didapat barulah sang risetter mengajak mereka melakukan sesuatu.

Bergandengan tangan, membentuk lingkaran atau lurus seperti orang berbaris merupakan salah satu yang dilakukan. Ternyata seru juga mengapung begitu. Hingga tak terasa satu jam sudah dihabiskan di kedung itu sambil ganti-ganti formasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun