Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Satu Hal Ini, Menjadi Kunci Keberhasilan Pujon Kidul sebagai Daerah Tujuan Wisata Dunia

3 April 2020   12:01 Diperbarui: 3 April 2020   12:06 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Areal persawahan yang menjadi pemandangan di Cafe Sawah Pujion Kidul | Anis Hidayatie, doc.pri


Sebelumnya, tak kan ada yang menyangka Pujon Kidul akan menjadi daerah tujuan wisata sebesar sekarang ini. Bukan laut atau gunung yang menjadi komoditas utama, tetapi sawah. Ya, hanya pemandangan persawahan yang dijual. Sama seperti laiknya desa lain di Indonesia. Sebagai negara Agraris, hal itu berlaku umum.Menjadi memesona ketika sebuah ide bertengger di kepala, lalu eksekusi. 

Dengan niat besar tulus mulia menggerakkan tangan kaki membangun desa ini. Memakmurkan warga desa, memberi manfaat kepada penduduk untuk lebih meningkat taraf kesejahteraannya. Tidak melulu mengharapkan hasil pertanian yang kekadang harga anjlok, rugi, tak ada penghasilan.

Memanfaatkan persawahan menjadi potensi wisata layak jual. Yang mampu menghasilkan uang. Setidaknya memakmurkan penduduk di sekitar lokasi sawah. Tempat yang menjadi tujuan wisata.

Itulah latar belakang digemakan mengadakan desa wisata Pujon Kidul. Dengan tujuan menyelesaikan beberapa persoalan daerah pertanian dengan problema klisenya. Harga jual kadang tak sebanding dengan modal. Bukan untung malah buntung.

 Inginnya menjadi daerah wisata berbasis lokasi pertanian, mampu menjadikan daerah tersebut, beserta petani yang hidup di sekitarnya makmur dari bertani. Tidak hanya mengandalkan menjual hasil tani tapi juga menjual pemandangan lokasi pertanian.

Sehingga pada tahun 2011, atas nama Tuhan. Menjadi Desa Wisata dikampanyekan untuk memulai segala kegiatan pembangunan. Menuju ke arah sana, bergerak menggunakan seluruh potensi yang ada. Stake holder dan masyarakat bahu membahu mewujudkan rencana itu.

Pintu masuk desa wisata Pujon Kidul | Anis Hidayatie, doc.pri
Pintu masuk desa wisata Pujon Kidul | Anis Hidayatie, doc.pri
Dengan satu kata saja, yang menjadi sumbu penggerak. Motivasi melecut diri. Melakukan aksi, berbuat untuk memberi kemanfaatan pada penduduk asli desa. Yakni KOMITMEN.

Ya, KOMITMEN. inilah yang menjadi kata kunci kesuksesan Pujon Kidul menjadi sebuah daerah wisata yang terkenal. Bukan hanya skala lokal tapi juga regional, nasional bahkan internasional. Tiap hari, bus - bus wisata atau mini bus memenuhi area parkir Cafe Sawah. Belum lagi kendaraan pribadi atau sepeda motor maupun yang menggunakan angkutan publik. Dari berbagai penjuru belahan bumi. Untuk satu tujuan, menikmati hidangan suasana desa dengan pemandangan sawahnya.

Dikemas dengan konsep Kafe. Menikmati suasana sambil menyantap makanan dan minuman di area-area yang nyaman. Itu saja sebetulnya  yang hendak diberikan. Lumrah, bisa dilaksanakan oleh siapa saja. 

Kafe dengan view sawah yang indah | Anis Hidayatie, doc.pri
Kafe dengan view sawah yang indah | Anis Hidayatie, doc.pri
Namun, ada yang berbeda dengan Cafe Sawah Pujon Kidul ini, ada magnet tersendiri bagi pengunjung untuk datang ke tempat itu. Lagi dan lagi. Yakni kenyamanan luar biasa. Didapatkan dari sajian view indah yang selalu dalam perawatan untuk memikat mata tetap memandang. 

Berkat komitmen inilah desa Pujon Kidul mulai membangun. Tanah bengkok kepala desa disulap menjadi pendopo sekaligus kafe lengkap dengan pemandangan alam persawahan. Juga tempat duduk dan spot foto instagramable bagi pengunjung yang datang. Dikelola desa mulanya sebelum akhirnya ditangani Bumdes, Badan Usaha Milik Desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun