Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ojin, Pulang

1 Desember 2019   05:01 Diperbarui: 1 Desember 2019   06:12 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" I am now on my way back to Indonesia, but I am still  transit in Korea now. Please pray that tonight I will arrive in Indonesia safely to the destination, see you later, my friends who are in this group."

Kalimat itu kutuliskan di grup Englen C. English for Comunity Pasuruan, tempatku dan Ann satu grup dalam komunitas berbahasa Inggris.  Mengiringi kedatanganku ke Indonesia. Masih transit di Korea, dengan buncah menggelegak segera tiba ke tanah air tercinta. Sebentar lagi, beberapa jam saja, sesudah China dan Bali, maka Juanda akan menyambutku, mencium kembali aroma pertiwi, udara hangat Indonesia.

Chat balasan grup banyak kuterima, mereka semua menyambutku, rata rata berucap," Welcome back Indonesia."

Satu nama yang kuharap ikut selebrasi itu tak kudapatkan. Ann, sedang apa dia. Pesawat sudah di atas Jakarta, gurat jingga memenuhi langit, ini tanda malam akan tiba. Kutag dia, tak ada balasan. Gelisah, rongga dadaku resah. Debar kedatangan ingin disambut Ann sepertinya tak kan kudapatkan. Hanya adikku, Ebit dia sendiri yang akan datang menjemputku.

Akhirnya landing juga, pemandangan Juanda. Kufoto sebentar, kukirim pada Ann, berharap dia nanti akan membukanya. Dengan harapan ada respon hangat dari Ann, jika dia tahu aku datang.

Ebit memelukku erat, dia menjemputku sendirian, tak ada teman. Hanya sopir car on-line yang menemani.
"Langsung pulang ya Mas, ibu sudah menunggu."
Ertiga membawaku melaju kencang, melewati ruas tol Surabaya Gempol, sebelum akhirnya tiba di rumahku, Pasuruan.


Malam itu, sekitar pukul 10 malam aku tiba di rumah. Kupikir sepi, ternyata banyak orang di rumah.
Dengan kaki menahan sakit aku berjalan menuju rumah ibu, yang di halamannya masih kokoh berdiri pohon jambu air. Ebit membantu membawakan sedikit barang yang kubawa, tak ada oleh- oleh, aku pulang hanya dengan beberapa baju saja. 

 Bagaimana bisa berpikir buah tangan, sedang kakiku saja membutuhkan perhatian. Hanya karena Ann, semangat pulang ini bisa kembali membawaku menemui ibu.

Sungguh, aku terkejut mendapati kenyataan ibuku juga baru pulang dari rumah sakit. Kebetulan yang tidak menyenangkan. Meski begitu, ibuku masih sempat tersenyum menyambutku.
Sungkem, kuciumi tangannya lalu memeluk erat.
" Bagaimana kabar Ann? Kapan dia akan kau bawa menghadap ibu?"
"Insyaallah besok bu."
Ah ibu, dalam sakitnya dia masih memikirkanku. Kujawab begitu mantab, seolah Ann betul akan datang. Berharap kehadirannya,  kuumumkan kedatanganku di grup.

"Alhamdulillah, I arrived at my native land, pray for my mother to get well soon, my friends, I beg for your prayers together for my mother. Because my mother is sick now. So I ask for prayers from everyone in this group for her beloved mother.

Satu chat dari salah seorang member muncul, mendo akan ibu " I wish your mother speedy recovery."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun