Tekad menjadikan jari sebagai alat perjuangan kata-kata ternyata diapresiasi dengan gempita oleh teman-teman saya. Para pejuang Qur'an, guru TPQ se kecamatan Pujon Kabupaten Malang, yang terkenal dengan Kafe Sawahnya. Meski usia mereka banyak yang tergolong manula namun ghirah, semangat mengikuti acara workshop menulis mengagumkan saya.
Dimulai tepat pukul 8.00 pagi untuk registrasi, mendengarkan semua sambutan dengan hikmat, Bu Yayuk sebagai ketua, Pak Gatot dari KUA, Pak Amin selaku Kepala desa, serta Kyai Qomar dari MUI. Peserta menyimak pembacaan ayat suci, menyanyikan lagu Indonesia  Raya dengan  lantang hingga meneriakkan yel-yel yang digemakan ketua MUI kecamatan, KH. Qomar,  "NKRI ! harga mati."Â
Lebih dari 100 orang peserta hadir memenuhi ruangan Balai desa, secara ada lebih 100 TPQ yang diundang hadir, dengan mengirimkan masing-masing 2 orang perwakilan. Peserta sebanyak itu datang dengan satu tujuan, salim, salaman untuk menggugurkan kesalahan dalam momen halal bihalal serta mengikuti pelatihan kepenulisan.
Mulanya, peserta banyak yang menawar untuk menyelesaikan di rumah, namun saya bergeming, apapun bentuknya silahkan diselesaikan tulisan tentang kisah TPQ kita, boleh berbasis android, pun by paper. Dengan kerangka tulisan memenuhi hal berikut, Kapan tpq berdiri, didirikan oleh siapa, alasan berdiri, berapa peserta pertama, siapa saja,sekarang jadi berapa, siapa saja gurunya, hal yang menarik dari TPQ tersebut serta harapan didirikannya TPQ ( visi misi ). Dengan menggunakan cara bertutur POV 1. Orang pertama. AKU atau Saya. Sebagai tokoh utama yang bercerita.

Spirit menyelesaikan tulisan itu sungguh mengagumkan. Untuk ukuran pemula ini luar biasa. Kerangka yang saya berikan bisa dijabarkan peserta menjadi satu jalinan kisah yang indah, tinggal merapikan saja. Rata - rata mampu membuat tulisan lebih dari 6 paragraf. Ini sudah cukup untuk memenuhi sebuah kisah.
Kira-kira 1 jam tugas menulis itu diselesaikan peserta, bahagia terpancar di wajah mereka usai menuliskan kalimat akhir. " Akhirnya, bisa juga saya menulis." Cetus salah satu peserta.
" Iya, gak nyangka ya, sudah tua gini masih bisa ngarang, hehe." Yang lain menimpali.
Lega, itu yang saya rasakan, berhasil sudah tujuan workshop kali ini. Menghasilkan karya tulis, tentang profil lembaga TPQ masing-masing, se kecamatan, untuk kemudian saya kumpulkan jadi antologi Kisah Menarik TPQ kecamatan Pujon dalam sebuah buku.