Mohon tunggu...
Aniatus Sofiyah
Aniatus Sofiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi IAIN Jember

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pendidikan Realisme Beserta Tokohnya

8 April 2020   15:58 Diperbarui: 8 April 2020   18:26 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hai semua, di artikel ini kita akan sedikit membahas tentang aliran filsafat pendidikan realisme beserta dengan pemikiran masing-masing tokohnya. okey langsung saja:)

A. Pengertian filsafat pendidikan realisme

Kata realisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata realis  yang memiliki arti nyata, ada, atau benar.  Kata realisme juga berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata reality yang memiliki arti kenyataan dan fakta. Jadi yang dimaksud dengan istilah realisme ialah sesuatu yang menggambarkan tentang peristiwa atau kejadian yang dialami individu secara nyata atau benar-benar terjadi.  Aliran realisme menyatakan bahwa realitas ialah gabungan dari  hal fisik dan hal rohani yang tidak dapat dipisahkan. Aliran realisme juga tidak hanya mementingkan ide-ide atau pikiran manusia saja karena menurut aliran ini asal dari pikiran manusia itu adalah kosong. Aliran realisme juga biasa disebut dengan tabularasa, jadi pikiran manusia yang awalnya kosong dapat diisi dengan pengetahuan yang berasal dari luar pikiran atau juga bisa dari lingkungan sekitarnya.  

Jadi intinya aliran realisme berupa dunia yang memiliki objek fisik bukanlah objek abstrak seperti aliran idealisme. Aliran realisme menyatakan bahwa pengetahuan merupakan gambaran yang sebenarnya atau nyata didunia. Contohnya adalah saat anak orang tua mengajak anaknya yang masih kecil untuk kemasjid sholat berjamaah, disitu sang anak akan mengamati orang dewasa yang sedang sholat dan akan menirunya, karena anak kecil tadi melihat secara langsung atau nyata. Dalam pendidikan aliran ini fokus agar peserta didik mampu mengamati objek yang ada disekitarnya secara langsung, aliran ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan itelektual peserta didik untuk mencari suatu kebenaran yang melalui pengamatan terhadap hal yang terjadi disekitarnya secara langsung dan juga mempesiapkan peserta didik untuk hal-hal yang akan datang atau hal yang terjadi melalui guru yang memberikan pembekalan agar peserta didik mampu menyelesaikan suatu masalah.

B. Pemikiran Tokoh Filsafat

1. Aristoteles

Lahir tahun 384 SM di Stagira dan merupakan salah satu murid Plato yang memiliki pemikiran kritis dan juga realistis yang pemikirannya lebih modern dibanding gurunya yaitu Plato. Dasar pemikirannya banyak dijadikan sebagai dasar dari cara berpikir ilmu pengetahuan yang lain. Namun dalam filsafat dia berbeda pendapat dengan Plato menurutnya suatu pengalaman itu bukanlah pengetahuan yang berupa bayangan dan juga sesuatu itu tidak terletak pada pengertian bendanya bukan pada letak bendanya, yang hal ini berupa ide yang berupa kenyataan. Jadi walaupun benda itu tidak ada yang memikirkan pengertiannya tetapi benda tersebut nyata yang keberadaannya tidak ditentukan oleh akal pikiran.

2. Johan Amos Comenius

Salah satu pemikir pendidikan yang tergolong realisme religius. Menurutnya individu atau manusia harus bisa mencapai suatu tujuan. Dalam hal pendidikan, menurutnya pendidikan harus bersifat universal, seragam dan juga harus dimulai dari pendidikan yang rendah dahulu serta ini merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu karena pendidikan itu adalah suatu hal yang sangatlah penting.

3. William Mc Gucken

Merupakan salah satu pengikut Aristoteles yang berakar pada metafisika dalan aliran epistemologi serta ia memiliki pandangan tentang hal natural dan supranatural.  Dia menyatakan bahwa tujuan hidup merupakan tujuan pendidikan, jadi jika tidak ada tujuan hidup maka tidak ada tujuan pendidikan. Menurutnya tujuan dari adanya pendidikan adalah agar seorang indu dapat mempersiapkan kehidupan di dunia dan mencapai suatu tujuan akhir yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun